Kantor Pelayanan, Konsultasi, dan Penyuluhan (KP2KP) Nunukan bergegas menyisir potensi-potensi usaha lokal yang bisa menjadi wajib pajak andalan di KabU Nunukan (Rabu, 10/8).

"Indonesia tidaklah hanya sebatas Pulau Jawa. Dengan adanya proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, Pulau Kalimantan membawa potensi baru bagi perkembangan dan pertumbuhan infrastruktur Indonesia yang tentunya pembiayaannya dirogoh dari dompet kas negara, dan salah satu penyokong terbesar anggaran negara adalah pajak," tutur Kadri Silawane, petugas KP2KP Nunukan.

Kadri Silawane membawa timnya untuk menyisir pelosok-pelosok Nunukan. Beragam macam bentuk usaha wajib pajak didatangi dan dipelajari akan kesehatan perekonomiannya. Mulai dari jasa angkutan laut domestik maupun internasional (menyeberang Tawau), jasa penangkapan ikan juga panen rumput laut yang hasilnya akan dikonsumsi mandiri, didistribusikan secara lokal untuk diolah kembali, ataupun untuk diekspor yang juga menjadi pemasukan devisa negara.

“Kita itu kaya akan hasil alamnya, banyak potensi yang dapat digali. Entah dari pengolahan produk lokal, kesempatan usaha warga sebagai penggerak ekonomi mikro yang juga memakmurkan warga dan juga negara,” kutip Kadri.

“Tetapi terkadang mereka terlewat dari sudut pandang kita, sedangkan mereka-lah yang sebenarnya harus kita fokuskan,” tambahnya kepada Trisha Aurel Carissa juga Candra Kusuma Atmaja, pelaksana KP2KP Nunukan yang ia ajak untuk menyisiri pojok Mamolo, Nunukan.

Pewarta:Trisha Aurel Carissa
Kontributor Foto: Trisha Aurel Carissa
Editor:Mohamad Ari Purnomo Aji, Arif Miftahur Rozaq