Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wonosari bekerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP DIY) menyelenggarakan Business Development Services (BDS) secara daring dengan tema “Smartphones for Product Photography with Natural Light” kepada UMKM di D.I. Yogyakarta (Senin, 11/10). Narasumber yang dihadirkan adalah fotografer profesional, Silva Nurleryna. Beliau sudah berpengalaman dalam memberikan pelatihan foto produk kepada UMKM dan Pengusaha. Pelatihan ini diikuti oleh 71 peserta UMKM yang telah mendaftar.
BDS adalah salah satu strategi pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam membina dan mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterikatan, dan kepatuhan terhadap pajak. Tema yang dapat dipilih antara lain branding, digital marketing, pengadaan, pembukuan dan akuntansi, legal dan perizinan, keuangan dan perpajakan, serta business scale up. Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Yunipan Nur Yogananta dalam sambutannya menyampaikan bahwa foto produk yang bagus sangat bermanfaat untuk menarik konsumen. Apalagi pada masa pandemi, banyak konsumen yang beralih ke sosial media dan marketplace untuk mencari produk yang ingin dibeli.
Silva Nurleryna menjelaskan cara foto produk dengan menggunakan handphone yang kita miliki. Untuk membuat foto yang menarik, Silva Nurleryna menyebutkan ada faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu spesifikasi teknis kamera, pencahayaan, komposisi, styling dan angle. Langkah selanjutnya adalah mengenal lebih jauh HP pribadi yang kita miliki, terutama spesifikasi dan setting tips. Silva menyarankan juga untuk mengaktifkan grid kamera, memilih kualitas foto terbaik, menggunakan rasio 4:3, dan selalu menonaktifkan flash.
Banyak tips dan trik yang diberikan kepada peserta. Dia mencontohkan cara mengambil gambart dengan peralatan yang sederhana, pencahayaan dengan sumber cahaya alami matahari, latar belakang foto yang murah baik dengan kertas maupun panel kayu, dan memilih spot foto di dalam rumah serta halaman. Walaupun dalam BDS ini tidak ada praktek langsung, Silva Nurleryna berpesan kepada peserta untuk terus berlatih dengan cara melihat berbagai referensi di internet dengan prinsip ATM (amati, tiru, dan modifikasi).
- 45 kali dilihat