
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Barat menyelenggarakan Bussines Development Services dengan mengangkat tema “Optimalisasi Digital Marketing UMKM dalam peningkatan Omzet di Masa Pandemi” di Semarang (Kamis,4/11). Acara dilaksanakan secara virtual yang diikuti oleh beberapa wajib pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menghadirkan narasumber yang berpengalam dibidang Digital Marketing dan Financial Planning.
Kegiatan dibuka oleh Siti Kamiati selaku Fungsional Penyuluh Pajak. Ia menyampaikan bahwa Bussines Development Services (BDS) adalah salah satu strategi pembinaan dan pengawasan terhadap wajib pajak UMKM dalam membina dan mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterikatan, dan kepatuhan dalam menjalankan kewajiban perpajakan.
Kegitan dilanjutkan oleh narasumber yang pertama yaitu Chairul Saleh. Chairu adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang telah mengikuti berbagai kursus digital marketing dan bersertifikat sebagai pendamping UMKM dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan meraih penghargaan ASN inspiratif 2020 serta pendiri Lalaballa Store, Yayasan Sahabat Quran Depok, Yayasan Rumah Marketer Indo, Pexpress, Wahana Express, dan Pasar Online BSI.
Chaerul menyampaikan materi terkait bagaimana cara meledakkan omzet dengan Digital Mareketing Strategy yang dapat dilakukan secara gratis maupun berbayar. “Dalam konsep marketing mix sendiri terdapat empat poin yang selalu dilakukan yaitu product, price, place, dan promotion. Strategi product biasanya ada pada cara pengemasannya, rasanya, dan foto produknya. Strategi price biasanya ada harga diskon, bonus harga coret, nominal sembilan-sembilan dan macam macam. Digital marketing sendiri merupakan suatu cara memindahkan place dan promotion dari yang offline menjadi online,” ujarnya.
Narasumber berikutnya adalah Lukman Hakim Prasetyo.Lukman adalah alumni Politeknik Keuangan negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) jurusan penilai pajak lalu menjadi ASN dan memutuskan resign untuk menjadi pengusaha.Ia adalah Direktur Boedjang Group Indonesia yang bergerak di bidang kuliner dan telah memiliki banyak cabang di berberapa kota di Indonesia dan telah memiliki dua ratus lebih pegawai.
Lukman menyampaikan pengalaman jatuh bangun dalam menjalankan usaha yang digelutinya dan memberikan kiat-kiat kepada palaku UMKM agar tetap semangat dalam mengelola usahanya. “Saya rasa bisnis apa pun ada lima pilar yang perlu dijaga yaitu omzet, kepuasan pelanggan, kinerja sumber daya manusia, pangkas biaya dan organisasi. Kepuasan pelanggan adalah nilai yang harus dijaga, sedangkan di Boedjang Group ada tiga tolok ukur yang perlu dijaga yang pertama omzet, kecepatan pelayanan dan yang ketiga dari kepuasan pelayanan dengan melihat dari feedback pelanggan,” ujarnya.
Kegitan dilanjutkan dengan penjelasan dari sisi perpajakan oleh Ony Nuraini selaku Fungsional Penyuluh Pajak. Beliau menyampaikan hak dan kewajiban wajib pajak UMKM serta menyampaikan informasi terkait insentif yang diberikan pemerintah kerpada para pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19.
Dengan adanya kegiatan Bussines Development Services (BDS) diharapkan wajib pajak UMKM dapat mengembangkan usahanya dengan mengoptimalkan strategi Digital Marketing dan Financial Planning serta lebih meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam menjalankan kewajiban perpajakan.
- 21 kali dilihat