
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Samarinda Ilir bersama dengan KPP lain di wilayah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur dan Utara (Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara) mengadakan kegiatan Pajak Bertutur melalui Zoom Meeting yang dipandu dan dilangsungkan di Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara (Rabu, 15/07).
Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pajak 2020 kali ini diikuti siswa-siswi tingkat SMA dan SMP di wilayah Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara, termasuk pula 10 siswa SMKN 16 Samarinda yang berada di wilayah KPP Pratama Samarinda Ilir. Siswa SMKN 16 Samarinda yang mayoritas dari kelas XII Akuntansi ini, didampingi oleh dua guru mereka.
Materi Pajak Bertutur ini disampaikan secara langsung oleh Kepala Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara Samon Jaya. “Meskipun tantangan dan hambatan di depan kita, kita tidak boleh putus asa," ungkapnya sembari menyapa para siswa. Samon juga menyampaikan, “Indonesia terdiri dari 267 juta jiwa, 17.504 pulau, dan 1.331 suku, kekayaan Indonesia ini harus kita optimalkan.”
Samon juga memberi wawasan terkait APBN sebagai dompetnya pemerintah. Uang masuk disebut Pendapatan Negara dan uang keluar disebut Belanja Negara. Dalam Belanja Negara, anggaran Pendidikan merupakan yang terbesar dibanding Infrastuktur dan Kesehatan, yaitu 20% dari keseluruhan APBN, hal ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia juga menyampaikan bahwa sumber pendapatan negara ada empat, yaitu Pabeanan dan Cukai, PNBP, Hibah, dan Penerimaan Pajak. Penerimaan Pajak inilah 70% dari sumber pendapatan negara dan digambarkan seperti kandungan air dalam tubuh, sedikit saja jumlah kandungan cairan dalam tubuh berkurang, akan berakibat dehidrasi, kegagalan organ vital, gangguan sirkulasi darah dan bahaya lainnya yang mengancam.
Samon menyerukan agar para siswa selalu belajar dengan baik, bangkitkan jiwa wirausaha, serta gunakan produk asli Indonesia sebagai bentuk kontribusi mereka dalam membangun Indonesia. “Generasi milenial saat ini (Kalian) adalah calon generasi emas di mana pada tahun 2045 (20-25 tahun lagi), kalian berada di usia produktif dan diproyeksikan mendominasi sekitar 60% dari proyeksi jumlah penduduk pada saat itu (297 juta),” tegasnya sambil memberikan semangat.
Memasuki sesi tanya jawab, para siswa terlihat sangat antusias dan banyak mengajukan pertanyaan melalui fitur chat di Zoom Meeting. Salah satunya adalah Dwi Pebriyanto Pradana dari SMPN 3 Tanjung Redeb, dia menanyakan apakah tidak membayar pajak lebih buruk dari mencuri. Samon menyampaikan bahwa beliau tidak memiliki hak untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan, akan tetapi dengan seseorang taat membayar pajak, maka dia telah berkontribusi dan bermanfaat untuk negara karena kenikmatan dari pajak ini diterima oleh seluruh masyarakat, dan dianggap dengan kita membayar pajak, kita seperti berniaga dengan negara.
Di akhir acara, para siswa saling mengirimkan pesan untuk berterima kasih atas pengetahuan yang didapat dari kegiatan Pajak Bertutur. Basuki Raharjo, guru SMKN 16 Samarinda pun turut berterima kasih karena para siswa SMKN 16 Samarinda dapat berpartisipasi di acara Pajak Bertutur ini dan berharap acara seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga para siswa semakin bertambah wawasannya terhadap pajak serta peran penting pajak dalam pembangunan negara dan bangsa.
- 16 kali dilihat