Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Utara menyelenggarakan Pajak Bertutur 2023 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 56 Jakarta, Jalan Pluit Timur Raya No.1, Pluit, Jakarta Utara.
(Kamis, 27/7). Fungsional Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jakarta Utara Novi Trinugroho Hastuti dan Arif Muhammad Najib berkesempatan menjadi narasumber di hadapan 102 siswa kelas XI dan XII dari jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan Teknik Pemesinan (TPM).
Turut hadir Wakil Kepala Sekolah, Kepala Subbagian Tata Usaha, Guru Bimbingan Konseling, dan Guru Wali Kelas mendampingi siswa. Kegiatan diselenggarakan di Aula SMKN 56 Jakarta.
Pajak Bertutur merupakan agenda tahunan DJP untuk memperkenalkan peran pajak bagi negara sejak dini ke jenjang pendidikan mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Hendriyan dalam sambutannya membuka kegiatan. “Pajak Bertutur diadakan dalam rangka mengenalkan pajak sejak dini. Mereka tentunya belum menjadi wajib pajak tapi kesadaran mengenai pajak perlu ditanamkan sejak dini,” ujar Hendriyan. Pajak Bertutur juga merupakan rangkaian peringatan Hari Pajak yang diperingati setiap tahun pada 14 Juli.
Tahun ini, Kanwil DJP Jakarta Utara memilih SMKN 56 Jakarta sebagai tempat dilaksanakannya Pajak Bertutur. SMKN 56 Jakarta merupakan sekolah piloting inklusi pajak yang sebelumnya hanya dilaksanakan untuk jenjang perguruan tinggi. SMK dipilih sebagai lokasi Pajak Bertutur karena menyelenggarakan pendidikan vokasi di mana lulusannya dididik menguasai keahlian terapan tertentu sehingga siap untuk langsung bekerja.
Pajak Bertutur dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung selama tiga jam. Siswa diminta mengerjakan kuis melalui Quizizz di awal acara untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang pajak. Saat sesi penyampaian materi oleh Novi dan Najib, komunikasi dilakukan dua arah melalui selingan pertanyaan diantaranya, apa itu APBN, kapan hari pajak diperingati, dan apa itu free rider dalam pajak.
Setelah narasumber menyampaikan materi, siswa-siswi diajak bermain Teka Teki Silang (TTS) berisi tujuh pertanyaan seputar pengetahuan umum. Untuk menambah antusias, panitia memberikan hadiah untuk setiap siswa yang menjawab dengan benar.
30 menit sebelum kegiatan berakhir, Rizky Dwi Saputra salah satu peserta bersedia maju untuk merangkum dan menjelaskan materi yang telah disampaikan. Ia menyimpulkan bahwa adanya pajak sangat bermanfaat bagi keberlangsungan negara. Manfaat adanya pajak diantaranya adalah untuk membantu pembangunan infrastuktur seperti jalan raya, menyediakan sarana prasarana kesehatan, dan pendidikan.
Rizky menambahkan bahwa diselenggarakannya Pajak Bertutur memberi manfaat bagi pelajar. “Bermanfaat sekali, kita yang belum menjadi wajib pajak bisa tahu ke depannya, agar lebih taat dalam memenuhi kewajiban perpajakan,” kata Rizky. Acara kemudian dilanjutkan dengan kuis Ranking 1 dan ditutup dengan foto bersama.
Pewarta: Maiza Azzura |
Kontributor Foto: M. Fathur Rahman |
Editor: Gusmarni Djahidin |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 8 kali dilihat