Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tarakan, Ambar Arum Ari Mulyo, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Tarakan, Andy H., serta Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan, Dr. Adhy Satya, melakukan diskusi mengenai dampak penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Ketiganya hadir dalam talkshow yang digelar di Studio Pro 1 RRI Tarakan, Kota Tarakan (Rabu, 8/1).

Narasumber tersebut membahasa pemberitaan kenaikan tarif PPN menjadi 12%. “Pada kenyataannya, hal ini tidak akan menaikkan tarif PPN. Kebijakan ini dilakukan dengan mengubah dasar pengenaan pajak (DPP) pada barang dan jasa tertentu. Pada akhirnya menyebabkan tariff PPN tetap berada di angka 11%, meskipun ada perubahan dalam struktur tarif yang tampak seperti kenaikan,” jelas Ambar.

Para narasumber sepakat bahwa meskipun kenaikan PPN ini tidak sepenuhnya berarti penambahan beban pajak, kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang terhadap perekonomian dan pembangunan negara. “Penerimaan pajak yang lebih tinggi diproyeksikan akan memperkuat sektor-sektor vital seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan,” ucap Andy.

Selain itu, diskusi ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk memitigasi dampak dari kebijakan pajak tersebut. Dalam sesi tanya jawab, para peserta mendiskusikan berbagai cara untuk memaksimalkan potensi kebijakan ini guna mendorong pembangunan ekonomi daerah, sambil menjaga kestabilan daya beli masyarakat.

Dengan adanya pembahasan ini, KPP Pratama Tarakan berharap masyarakat dapat lebih memahami esensi kebijakan PPN dan tidak terjebak dalam informasi yang menyesatkan. Diskusi ini menekankan bahwa keberhasilan kebijakan fiskal bergantung pada pemahaman bersama dan kolaborasi yang erat antara semua pihak.

Pewarta: Novianti Khoirun Nisa
Kontributor Foto: Novianti Khoirun Nisa
Editor: Yuliawati Arieyanto Putri

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.