Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karanganyar mengadakan kegiatan Bussiness Development Services (BDS) dengan tema kegiatan "Keberhasilan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Era Digital" (Kamis, 28/11). Kegiatan dilaksanakan di Bali Ndeso Resto, Ngargoyoso dengan dihadiri 50 pelaku usaha UMKM di Kabupaten Karanganyar dan Sragen. BDS dimulai pada pukul 09.00 dan diakhiri pukul 12.00 WIB dengan diawali sambutan dari ketua panitia sekaligus Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Karanganyar Ych Agung Prasetya Utomo .
“Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendukung kegiatan sinergi pemberdayaan UMKM dan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM. Dengan kegiatan ini, kami berharap UMKM dapat terus berkembang dan kami siap untuk membantu UMKM dalam kegiatan pelatihan perpajakan,“ ungkap Agung.
Dalam kegiatan BDS, dilakukan pemberian materi untuk meningkatkan pemahan dan pengetahuan wajib pajak UMKM. Pemateri pertama adalah Toufan Aldian Syah. Ia adalah Ketua Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata Yogyakarta dan juga Pimpinan KSPPS BMT Damai Amanah Sejahtera. Dalam paparannya, ia menjelaskan tentang cara UMKM untuk dapat berhasil di era digital.
“Resource Based View atau RBV menekankan pentingnya keunggulan kompetitif berbasis sumber daya yang dimiliki UMKM yang terdiri dari Value, Rarity, Immatability, dan Organisation,” paparnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara faktor internal dan eksternal untuk keberhasilan UMKM.
Pemateri berikutnya adalah Manajer Cabang Bank Syariah Indonesia (BSI) Raysa Tanjung. Dalam paparannya, ia mengungkapkan tentang cara UMKM bisa naik level.
“Ada 7 good mindset UMKM yang harus dijaga salah satunya UMKM harus mau belajar dan terus belajar,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan BDS merupakan salah satu sarana UMKM untuk belajar dan terus berkembang.
Turut hadir pula Danang Prihantoro selaku pemilik usaha Bakpia Wirda untuk memberikan success story keberhasilan usahanya untuk terus berkembang. Di akhir kegiatan, ia mengirimkan tips bagaimana pengusaha UMKM untuk memulai usahanya.
“Banyak pertimbangan, dan ragu-ragu menyebabkan kita tidak segera memulai. Lebih baik lakukan perencanaan, memulai, dan jika ada kekurangan kita evaluasi,” terangnya.
Di akhir kegiatan, Windah Ferry Cahyasari selaku Penyuluh Pajak KPP Pratama Karanganyar menyampaikan informasi perpajakan UMKM. Ia mengingatkan wajib pajak untuk bersiap menghadapi perubahan tarif UMKM mulai tahun depan.
“Tarif UMKM 0,5% hanya bisa dinikmati oleh Wajib Pajak UMKM Orang Pribadi selama 7 tahun. Jadi, jika wajib pajak terdaftar sejak sebelum tahun 2018, maka tahun ini adalah tahun terakhir bisa menggunakan tarif ini,” paparnya.
Wajib pajak yang hadir sangat antusias dengan jalannya kegiatan.
“Saya sangat senang dengan kegiatan semacam ini. Wajib Pajak UMKM tidak hanya diminta memenuhi kewajiban perpajakan, akan tetapi juga mendapat pembekalan dari KPP. Ke depannya semoga ada pelatihan-pelatihan perpajakan semacam ini lagi,” ungkap Edi, pelaku usaha UMKM Gethuk Take Tawangmangu.
Pewarta: Windah Ferry Cahyasari |
Kontributor Foto: Tim Dokumentasi |
Editor: Waruno Suryohadi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 15 kali dilihat