Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II terus menggemakan kesadaran pajak kepada generasi muda.  Fungsional penyuluh menjadi narasumber pada acara Kuliah Umum Perpajakan secara daring kepada para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ngesti Waluyo Temanggung (Jumat, 29/10). Acara yang digelar dari lantai 2 Kanwil DJP Jawa Tengah II mengangkat tema “Meningkatkan Kesadaran Pajak Generasi Muda” diikuti 98 mahasiswa dan civitas akademika STIKES Ngesti Waluyo, Temanggung.

Ketua STIKES Ngesti Waluyo, Prihanto, S.Kep.,Ns.,M.Kes, memberikan sambutan dengan menekankan pentingnya penanaman kesadaran pajak sejak dini, terutama kepada mahasiswa. “Para mahasiswa adalah calon usahawan, pegawai, yang nantinya mempunyai kewajiban perpajakan. Tentu kewajiban ini harus dilaksanakan dengan baik karena negara kita bersandar penuh pada pajak sebagai penopang utama pendapatan Negara,” kata Prihanto. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kanwil DJP Jateng II, karena kegiatan kuliah umum kali ini adalah yang pertama diadakan di kampus calon tenaga kesehatan ini.

Sebagai pemateri, Fungsional Penyuluh Pajak Madya Timon Pieter membuka kuliah umum dengan memaparkan pentingnya pajak dalam pembangunan sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan. “Peran pajak menjadi lebih krusial dalam masa pandemic Covid-19 ini, karena dengan pajak pemerintah dapat mendanai program pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Vaksin, biaya pengobatan, dan segala keperluan terkait penanganan Covid-19 didanai oleh pajak yang dibayarkan masyarakat,” papar Timon. Ia juga  menambahkan bahwa kesadaran pajak dibutuhkan sebagai wujud gotong royong warga negara dalam pembangunan.

Surono dan Wieka Wintari sebagai narasumber lainnya mengungkapkan bahwa masih ada warga negara yang belum sadar pajak karena tidak tahu akan kewajiban perpajakannya, salah persepsi terhadap pemungutan dan penggunaan dana pajak, serta memang ada yang sengaja melalaikan kewajiban perpajakannya.

"Tentunya treatment yang diberikan kepada para wajib pajak ini sesuai dengan keadaan masing-masing wajib pajak," ungkap Surono. Wieka Wintari menambahkan bahwa untuk wajib pajak diberikan edukasi sehingga paham hak dan kewajiban perpajakannya, sedangkan bagi yang sengaja tidak menghindar diberikan tindakan penegakan hukum.

Sesi kuliah umum yang diikuti dengan diskusi dan tanya jawab dengan para peserta. Mahasiswa dan para tenaga pengajar sangat antusias memberikan pertanyaan seputar pajak. Acara tanya jawab berlangsung sangat interaktif dengan beragam topik yang ditanyakan oleh para peserta. Di akhir acara, para penyuluh Kanwil DJP Jawa Tengah Dua memberikan apresiasi kepada pimpinan dan para mahasiswa STIKES Ngesti Waluyo atas terselenggaranya acara ini.

“Semoga para mahasiswa sedari dini menyadari urgensi pajak, sehingga kelak ketika menjadi wajib pajak dapat menjalankan hak dan kewajiban perpajakan dengan baik dan tanpa hambatan. Generasi muda yang sadar pajak adalah modal utama pembangunan bangsa," tutup Timon.