Memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menggelar Acara Puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Lingkungan DJP Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (Selasa, 9/12).
Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto bersama dengan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak, Nurfransa Wira Sakti, Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur, Belis Siswanto, para tenaga pengkaji, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan pejabat administrator di lingkungan Kantor Pusat DJP, dan perwakilan penyuluh antikorupsi dan ahli pembangun integritas (paksiapi) menghadiri acara ini.
Sebanyak 322 pelaksana unit kepatuhan internal dari perwakilan unit kerja di lingkungan DJP dan para pemenang lomba Hakordia DJP 2025 juga turut meramaikan acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini.
Peringatan Hakordia DJP 2025 yang mengusung tema “Satukan, Aksi, Basmi Korupsi” ini bertujuan meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan komitmen seluruh pegawai DJP untuk senantiasa menjaga integritas dan mengimplementasikan nilai-nilai anti korupsi dalam menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini ditujukan untuk menjaga reputasi dan citra positif DJP dan Kementerian Keuangan.
Bimo menyampaikan arahan dan penguatan dengan pesan-pesan yang penuh dengan nilai religius.
“Manusia Indonesia itu manusia yang sangat religius, begitu lahir dia sudah beragama, tapi ke mana agama itu dibawa ketika manusia-manusia ini di perjalanan hidupnya … Ingatlah ketika temen-temen lahir, temen-temen sudah mempunyai moral compass, agama,” ujar Bimo.
“Kalau bicara antikorupsi itu sebenarnya klasikal, selalu seruan dari hati, seruan untuk mengingat Tuhan yang Mahakuasa, seruan untuk memahami dampak dari perbuatan yang luar biasa,” imbuhnya.
Belis dalam penyampaian laporan pelaksanaan kegiatannya juga menegaskan bahwa manusia-manusia DJP yang telah diciptakan Tuhan jangan sampai menodai dan mencederai diri dengan noda-noda perbuatan yang tercela dan tidak mulia.
Bimo meyakini bahwa upaya penindakan yang menimbulkan deterrent effect merupakan upaya pencegahan yang paling baik. Bimo mengajak seluruh pegawai DJP untuk berkomitmen dalam menjaga integritas dalam bertugas.
“Mari kita jadikan semangat antikorupsi sebagai budaya … Jadi tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga nilai hidup … selalu dekatkan diri kita untuk dijaga Tuhan yang Mahakuasa,” amanat Bimo.
“Mari bersama kita wujudkan Indonesia yang lebih bersih, bermartabat, dan maju di segala bidang,” ajak Bimo kepada seluruh pegawai DJP.
Belis juga berharap semoga dengan diperingatinya Hakordia tahun 2025 ini, seluruh pegawai DJP di seluruh Indonesia senantiasa diberikan tekad yang kuat komitmen yang kuat, untuk menegakkan integritas, bekerja dengan jujur dan amanah dalam rangka menjaga reputasi Kementerian Keuangan.
“Jika trust masyarakat bagus, otomatis kepatuhan sukarela meningkat, penerimaan insyaallah bisa optimal,” tambahnya.
Dyah Adi Sriwahyuni, salah satu paksiapi DJP yang menyampaikan materi memaparkan bahwa korupsi dapat menggerogoti pertumbuhan ekonomi suatu negara sehingga mengurangi pendapatan negara. Pernyataan ini berdasarkan hasil penelitian Tanzi & Davoodi (1997) dalam Kertas Kerja International Monetary Fund (IMF).
Lebih jauh, Dyah menunjukkan perbandingan antara indeks persepsi korupsi (IPK) dan rasio pajak sejumlah negara berdasarkan data 2024. Pada umumnya, terdapat korelasi positif antara keduanya.
Nilai IPK berkisar dari 0 hingga 100. Semakin besar nilai IPK, negara tersebut dipersepsikan semakin bersih dari korupsi.
Negara Skandinavia semacam Swedia meraih IPK sekitar 80 dengan rasio pajak di atas 40 persen. Sementara itu, Indonesia memiliki IPK di bawah 40 dengan rasio pajak masih di bawah 15 persen.
Selain diramaikan dengan games saat penyampaian materi oleh para paksiapi DJP, acara peringatan Hakordia ini juga disemarakkan dengan peluncuran buku “Pendar Integritas”. Buku ini berisikan 100 kisah inspiratif pegawai DJP dalam menegakkan integritas. Kisah-kisah yang tertulis dalam buku tersebut merupakan 100 karya terbaik para pegawai DJP yang menjadi peserta lomba Kisah Inspiratif.
Sepuluh pemenang lomba Kisah Inspiratif dan lima pemenang lomba Media Internalisasi dalam rangkaian acara Peringatan Hakordia DJP Tahun 2025 juga diumumkan dalam acara puncak ini.
Riza Almanfaluthi, salah satu juri lomba Kisah Inspiratif menyampaikan harapannya kepada para pemenang lomba, “Kami berharap bahwa nanti kelak para penulis terbaik ini selain juga menyebarkan integritasnya kepada sesama, juga tidak berhenti menulis, untuk supaya bisa meningkatkan literasi Direktorat jenderal Pajak, literasi bangsa Indonesia.”
| Pewarta: Destiny Wulandari |
| Kontributor Foto: Tim Dokumentasi DJP |
| Editor: Yacob Yahya |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 154 kali dilihat




