Oleh: Yoki Prasetyo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak

 

Ketika mendengar kata darah, beberapa dari kita akan merasa merinding. Terkadang beberapa individu berkecenderungan takut secara berlebih terhadap darah, baik itu darah diri sendiri maupun darah orang lain, umumnya hal ini disebut sebagai fobia darah atau hemophobia.

Setiap darah memiliki tiap golongan masing-masing, pada dasarnya darah terbagi menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. menariknya setiap golongan darah membawa karakteristik yang berbeda-beda, dimana hal ini akan mempengaruhi pada proses transfusi darah.

Namun pada kesempatan ini, pembahasan akan menitikberatkan kepada aliran darah tepatnya mengenai the lifeblood theory atau teori peredaran darah. Darah dalam tubuh makhluk hidup akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh makhluk hidup. Hal ini dapat dianalogikan bahwa pajak merupakan lifeblood dalam pemerintahan bernegara. Oleh karena itu, lahirlah teori pajak sebagai aliran darah yang berperan penting dalam kehidupan negara (Onoh, 2017). Bagaimana bisa?

Mengalirkan Dana

Keberlangsungan pelaksanaan bernegara akan lekat kaitannya dengan pajak. Negara membutuhkan dana dari pajak untuk menjalankan berbagai program yang dimiliki pemerintah. Maka dari itu, diperlukanlah dukungan besar dari seluruh kalangan masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan memenuhi target penerimaan pajak.

Pemerintah telah menargetkan penerimaan pajak senilai Rp1.989 triliun pada tahun 2024, di mana tumbuh menjadi 6,4% dari realisasi penerimaan pajak tahun 2023 sejumlah yang Rp1.869,2 triliun. Sampai saat ini pendapatan negara per 31 Januari 2024 telah mencapai Rp215,5 triliun, di mana Rp149,25 triliun merupakan penerimaan pajak.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) beberapa waktu yang lalu juga telah memberikan edukasi mengenai alokasi setiap Rp1 juta uang pajak, secara garis besar uang pajak yang berhasil dikumpulkan akan digunakan untuk pelayanan umum, ekonomi, perlindungan sosial, pendidikan, ketertiban dan keamanan, pertahanan, kesehatan, perumahan dan fasilitas umum, perlindungan lingkungan hidup, keagamaan, dan pariwisata.

Seperti halnya darah yang mengalir di dalam tubuh yang akan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali, dari kepala hingga ujung jari jemari. Darah yang mengalir akan mengangkut zat gizi, oksigen, hormon, dan zat lainnya dari dan ke seluruh tubuh. Tanpa darah, oksigen dan zat gizi akan sulit mencapai seluruh bagian tubuh.

Menjaga Tubuh

Penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan demi kelancaran aliran darah dalam tubuh, seperti dengan menjaga berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehat, olahraga, dan menjaga kebersihan. Tanpa kita sadari selama ini pemerintah juga melakukan upaya terbaik untuk menjaga lifeblood negara agar tetap lancar dan terpenuhi kebutuhannya, seperti penerapan aturan yang mempermudah wajib pajak dan fasilitas layanan kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakan.

Sebagai contoh penerapan tarif efektif rata-rata (TER) yang memberikan kemudahan kepada wajib pajak, pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kemudian disambut dengan pelaksanaan program e-faktur, e-filing, dan e-billing sebagai wujud pemerintah memberikan kelancaran dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.

Disamping itu, guna mendukung jalannya lifeblood dalam negara DJP juga sedang dalam tahap mempersiapkan program Core Tax Administration System (CTAS atau lebih populer dengan istilah Coretax) atau Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat pada pertengahan tahun 2024.

Tidak dapat dimungkiri jika peran pajak memang penting dan strategis, maka sudah menjadi langkah yang tepat jika pemerintah menjalankan berbagai program yang mendukung pengumpulan penerimaan dari pajak.

Tantangan

Perkembangan kondisi ekonomi Indonesia saat ini mulai stabil pascapandemi beberapa waktu yang lalu. Hal ini merupakan rapor yang bagus terlebih perekonomian dunia saat ini yang banyak diterpa isu dan ketidakpastian. Tantangan ke depan akan semakin beragam, maka perlu adanya pemahaman dan dukungan dari masyarakat terkait pentingnya pajak guna memberikan kelancaran dalam alur lifeblood di Indonesia.

Perwujudan the lifeblood theory menunjukkan betapa pentingnya perpajakan bagi keberlangsungan suatu Negara. Tanpa pajak tentu negara tidak akan dapat beroperasi dengan lancar, bahkan hal ini dapat berpengaruh pada jalannya sistem pemerintahan, seperti halnya darah yang beredar ke seluruh bagian tubuh manusia.

 

*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.

Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.