Burung kertas warna emas, ikonis Amnesti Pajak, hinggap di atap tertinggi Hotel Catalonia Barcelona Plaza, di dekat Placa Espana dan Taman The Montjuïc, Barcelona, Spanyol.

Dari sana kabar menyenangkan datang pada akhir pekan lalu: program kampanye Amnesti Pajak diganjar Golden World Award 2018 dari International Public Relations Associations (IPRA) di ajang Golden World Award for Excellent in Public Relations 2018 (Jumat, 19/10). Bagi Kementerian Keuangan, penghargaan ini merupakan yang pertama diraih di tingkat internasional.

Organisasi internasional kehumasan yang berpusat di London, Inggris ini menilai program komunikasi yang dijalankan Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak mampu mengubah cara pandang masyarakat tentang Amnesti Pajak dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Terbayang perencanaan program komunikasi, implementasi program, dan evaluasi pelaksanaan program dibuat dan diaplikasikan dalam masa yang singkat. Seumur dengan pelaksanaan Amnesti Pajak itu sendiri mulai 1 Juli 2016 sampai 31 Maret 2017.

Walhasil, dalam waktu sembilan bulan pelaksanaan program Amnesti Pajak itu tercatat 956.000 wajib pajak mengikuti Amnesti Pajak, deklarasi harta sebesar Rp4.855 triliun, uang tebusan sebesar Rp135 triliun, dan dana repatriasi sebanyak Rp147,1 triliun.

Golden World Award for Excellent in Public Relations 2018 merupakan ajang tahunan IPRA untuk memberikan penghargaan dan anugerah bagi program-program public relations di dunia yang terbaik, fenomenal, inspiratif, dan terutama telah memberikan dampak sosial luar biasa.

Ajang tahunan ini diikuti oleh korporasi, institusi, dan  agen komunikasi yang bekerja sama dengan korporasi, lembaga pemerintah, PBB, dan lembaga lain yang berasal dari lima benua.

Sebelumnya, atas program yang sama, Kementerian Keuangan juga meraih Gold  Winner dalam kategori Program Government PR pada ajang PR Indonesia Award 2017 di Bali pada Maret 2017.

Mendapat penghargaan di level nasional tersebut, tak cukup membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati puas. Ia menantang para penggawanya untuk mengikutsertakan program kehumasan Kementerian Keuangan tersebut ke ajang yang lebih tinggi: di level internasional. Program komunikasi Amnesti Pajak tetap menjadi andalan.

Entri program komunikasi Amnesti Pajak disiapkan sebaik mungkin agar bisa dinilai oleh juri berkompeten. Terutama memenuhi enam kriteria penilaian: pengenalan, problem atau peluang, riset, detil perencanaan, eksekusi, serta hasil dan evaluasi. Dari sanalah juri menilai program komunikasi Amnesti Pajak layak menjadi juara.

Dalam malam gala Golden World Award for Excellent in Public Relations 2018 tersebut dua perwakilan Indonesia memenangkan Golden World Award. Selain Kementerian Keuangan dalam kategori Sektor Publik, ada Telkom Indonesia untuk kategori Media Sosial. Program kehumasan yang diajukan Telkom adalah Music for Indonesia.

Dua penghargaan di Bali dan Barcelona itu tidak akan mengusaikan kerja buat memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Ada kerja berikutnya yakni memastikan roda Reformasi Perpajakan yang sedang berjalan masih pada treknya.

Reformasi Pajak menginginkan Direktorat Jenderal Pajak menjadi institusi perpajakan yang kuat, kredibel, dan akuntabel. Ujungnya optimalisasi penerimaan pajak yang akan menjamin pemenuhan antara lain 20% dana pendidikan dan 5% dana kesehatan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara.

Ini perlu kerja keras lagi. Terutama menciptakan program komunikasi yang tepat untuk seluruh pemangku kepentingan. Baik di dalam maupun di luar Direktorat Jenderal Pajak. Tugas yang berat, namun realistis untuk dijalankan.