Pasar Induk Pare Kediri

Oleh: Devitasari Ratna Septi Aningtiyas, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Rabu minggu lalu (4/9), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) sempat mencapai Rp15.000. Hal tersebut membuat masyarakat goyah. Ketakutan akan krisis moneter yang dulu sempat dialami oleh bangsa ini sepuluh tahun silam, membayangi.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lantas tidak tinggal diam untuk menjelaskan tentang kondisi Rupiah saat ini. Kemenkeu juga telah memaparkan tentang hal apa saja yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan daya tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD), antara lain meningkatkan konsumsi produk dalam negeri serta mengurangi konsumsi produk impor, menukarkan Dollar Amerika Serikat (USD) dengan Rupiah, berwirausaha, berwisata dalam negeri, berinvestasi di dalam negeri (untuk saat ini tersedia SBR 004), dan tidak memanfaatkan kondisi lemahnya Rupiah.

Untuk mencapai hal yang disarankan oleh Kemenkeu di atas, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah meningkatkan konsumsi produk dalam negeri. Lebih sering menggunakan produk dalam negeri daripada menggunakan produk impor akan membantu pergerakan Rupiah menuju titik aman.

Pasar tradisional merupakan tempat jual beli yang menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Di pasar tradisional, barang yang diperjualbelikan merupakan hasil panen maupun produksi dari masyarakat lokal.

Saat ini, pergeseran pembeli dari pasar tradisional ke pasar modern tidak dapat dipungkiri. Stigma pasar tradisional saat ini yang bau, harus menawar, dan produk yang dijual kurang bagus kadang masih terselip di benak masyarakat. Padahal, pemerintah nasional yang bekerja sama dengan pemerintah daerah telah banyak merenovasi pasar tradisional dan membangun pasar-pasar induk baru yang lebih nyaman dan teratur untuk memudahkan para pengunjung pasar tradisional.

Barang yang dijual di pasar tradisional pun tak kalah saing dengan produk impor. Misalnya saja sayuran. Sayuran yang diperjualbelikan di pasar tradisional lebih segar karena langsung diperoleh oleh penjual dari petani. Sedangkan untuk produk hasil laut pun seperti itu, langsung diperoleh dari hasil tangkapan nelayan tanpa melalui proses pengawetan yang berbelit-belit.

Semakin ramai pasar tradisional, maka akan semakin berjalan lancar juga arus ekonomi di masyarakat terlebih karena segala aktivitas akan menggunakan mata uang Rupiah. Juga, banyak aspek lain yang akan ikut terpengaruhi yakni seperti penyerapan tenaga kerja di sekitar pasar tradisional akan meningkat. 

Mari berbondong-bondong untuk berbelanja di pasar tradisional. Mari hilangkan stigma negatif selama ini. Dan mari #BersatuUntukRupiah bersama-sama.(*)

*) Tulisan adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan instansi dimana penulis bekerja