Bogor, 7 Agustus 2024 - “Tujuh puluh satu persen sumber pendapatan negara berasal dari pajak, dana ini diperlukan untuk persiapan Indonesia Emas di 2045,” ucap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III Romadhaniah kepada peserta kegiatan Pajak Bertutur di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bojonggede.

Pajak Bertutur adalah program DJP untuk meningkatkan dan mengembangkan semua potensi warga negara agar terdorong untuk paham, mampu, sadar, peduli, dan berkontribusi dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan melalui dukungan pihak ketiga.

Kegiatan ini dilaksanakan serentak oleh 590 unit vertikal DJP di seluruh Indonesia. Sebelas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat III juga menyelenggarakan kegiatan Pajak Bertutur di wilayah Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Dalam sambutannya, Romadhaniah menegaskan bahwa penggunaan uang pajak digunakan untuk segala bidang. "Sebagai gambaran sederhana, setiap Rp1 juta uang pajak digunakan Rp200.000 untuk pendidikan, Rp32.000 untuk kesehatan, Rp60.000 untuk ketertiban dan keamanan, Rp205.500 untuk kegiatan ekonomi, dan sebagainya," jelasnya.

Pemerintah berfokus dalam pemberian fasilitas pendidikan. “Dua puluh persen (20%) Anggaran negara dialokasikan untuk pendidikan, contohnya pemberian beasiswa pendidikan seperti Program Indonesia Pintar, Beasiswa Indonesia Maju dan KIP-Kuliah,” sebut Romadhaniah.

Dalam kegiatan ini siswa-siswi diimbau untuk tidak menjadi free rider, yaitu istilah bagi seseorang yang menikmati fasilitas umum tanpa ada kontribusi (red: membayar pajak). “Kalian adalah calon generasi emas, 20-25 tahun lagi akan berada di usia produktif yang mendominasi 60% jumlah penduduk nanti,” tutur Romadhaniah.

“Bayangkan jika 60% generasi emas tersebut membayar pajak, pasti APBN kita meningkat berkali-kali lipat,” tuturnya.