
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Yogyakarta menyelenggarakan webinar Jurus Jitu PPKM (Pala Pusing Kurang Money) dengan tema Bisnis Tetap Sehat di Masa Pandemi, di Aula KPP Pratama Yogyakarta (Rabu, 29/9).
Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai mengubah banyak hal termasuk bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk menghadapi situasi pandemi, diperlukan strategi agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha.
Dalam agenda Busines Development Services (BDS) 2021, KPP Pratama Yogyakarta mengundang Saptuari Sugiharto untuk mengisi acara webinar yang diikuti 50 pelaku UMKM. Saptuari Sugiharto merupakan pemilik usaha Tengkleng Hohah, usaha makanan ringan, dan berbagai produk bisnis kreatif. Wirausahawan yang lahir di Kota Yogyakarta ini telah menulis 13 buku tentang bisnis
Dalam paparannya, Saptuari menyampaikan bahwa di era digital ini, semakin banyak tantangan dan kesempatan untuk berbisnis. Jogja yang sempat menjadi 'kota mati' di awal pandemi menuntut pengusaha untuk terus berinovasi dan berpikir kreatif untuk menghadirkan produk kepada konsumen tanpa konsumen harus datang. Saptuari menceritakan beberapa contoh pengusaha sukses di Jogja dan berbagai jurus-jurus yang ia dan pengusaha tersebut lakukan untuk bisa bertahan bahkan melejitkan omzet di masa pandemi.
Selanjutnya pada sesi kedua, tim penyuluh KPP Pratama Yogyakarta menyampaikan tips-tips pencatatan keuangan agar tidak tercampur antara uang pribadi dan usaha. Tim penyuluh juga memaparkan tata cara memanfaatkan insentif Pajak Penghasilan (PPh) final yang dapat dimanfaatkan untuk seluruh pelaku UMKM hingga akhir tahun 2021.
Kepala KPP Pratama Yogyakarta Andi Setiawan mengatakan bahwa program BDS ini merupakan sarana edukasi Direktorat Jenderal Pajak kepada UMKM bukan hanya untuk menanamkan kesadaran pajak, namun juga sarana pembinaan UMKM untuk memajukan ekonomi masyarakat. "Program BDS ini bertujuan meningkatkan kualitas UMKM di wilayah Yogyakarta, baik dalam hal kegiatan usaha maupun kewajiban perpajakan," kata Andi.
Andi juga menyampaikan bahwa dalam setiap unsur kehidupan kita dari bangun sampai tidur kembali, tidak terlepas dari belanja negara yang dituangkan dalam APBN dan sebagian besar berasal dari pajak.
- 64 kali dilihat