
Kementerian Keuangan menjadi tuan rumah pelaksanaan G20 Ministerial Tax Symposium di Nusa Dua, Bali (Kamis, 14/07). Pertemuan yang dihadiri oleh para menteri, delegasi negara anggota Kerangka Inklusi G20/OECD, dan organisasi internasional ini membahas tentang tantangan perpajakan internasional serta peran G20 dalam mendukung perpajakan dan pembangunan di negara berkembang.
Acara tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas tentang topik “Peran G20 dalam mendukung negara berkembang dalam Kerangka Inklusif G20/OECD BEPS dan Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes”. Dalam diskusi ini yang menjadi moderator adalah Sekretaris Jenderal OECD atas paparan dari Menteri Keuangan India, Italia, dan UK.
Sedangkan di sesi kedua dimoderatori oleh Presiden Asian Development Bank atas paparan Menteri Keuangan Jepang, Afrika Selatan, Singapura, dan Jamaika. Adapun dalam sesi kedua ini membahas tentang tantangan kebijakan perpajakan di masa mendatang khususnya dalam hal insentif pajak dan mobilisasi sumber daya domestik.
Di akhir acara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu menyampaikan closing remarks. Tax symposium ini diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi dalam sistem dan memperluas konsensus pajak internasional untuk membantu negara-negara berkembang dalam memaksimalkan mobilisasi sumber daya domestik.
Menteri Keuangan Indonesia menekankan pentingnya partisipasi negara-negara berkembang dalam merancang standar pajak internasional dan menerapkan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) actions secara efektif sehingga dapat mengambil manfaat nyata dari inisiatif OECD tersebut.
- 23 kali dilihat