
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates menggelar kegiatan tahunan, Bussiness Development Services atau disingkat BDS di Aula KPP Pratama Wates dengan mengusung tema yang sangat menarik di era digital saat ini, yaitu Foto Hebat Minim Alat bersama fotografer produk profesional, Lely Prawesti (Selasa, 30/11).
Kegiatan ini mengundang 30 (tiga puluh) UMKM Kabupaten Kulon Progo dan diapresiasi penuh oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Kulon Progo, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo. “Kegiatan ini diharapkan mampu membantu mendongkrak omzet pelaku UMKM di Kulon Progo,” ujar Iffah Mufidati, S.H, M.M, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Kulon Progo, saat menyampaikan sambutan di awal kegiatan.
Telah diketahui bersama bahwa UMKM saat ini menjadi pondasi penting dalam perekonomian di negara ini. Merunut siaran pers yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada tanggal 5 Mei 2021, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perkenomian Indonesia saat ini.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada.
Covid-19 salah satu tantangan dan juga memberikan efek luar biasa kepada dunia termasuk Indonesia. Dampak yang terasa oleh dunia ekonomi ialah adanya perubahan shifting pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20%. Kondisi ini merupakan momentum yang tepat untuk mengakselerasi transformasi digital. Potensi digital ekonomi Indonesia juga masih terbuka lebar dengan jumlah populasi terbesar ke-empat di dunia dan penetrasi internet yang telah menjangkau 196,7 juta orang.
Transformasi digital ini yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di dunia maya. Tentunya, tampilan visual produk pada media sosial atau media belanja daring diharapkan mampu menarik para konsumen untuk membeli saat pertama kali melihat produk tersebut. Kemampuan pelaku UMKM untuk menampilkan produknya dengan baik dan menarik menjadi keniscayaan bagi mereka.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak melalui KPP Pratama Wates melakukan upaya pembinaan dan pengawasan kepada pelaku UMKM melalui Program Business Development Services (BDS) dengan mengusung tema Foto Hebat Minim Alat. Telepon genggam yang kita miliki sebenarnya memiliki fitur kamera yang tidak kalah canggih dengan kamera digital. Dengan menggunakan fitur pro, ISO, white balancae, dan apperture pada kamera telepon genggam ditambah peralatan yang mendukung tampilan produk seperti lampu, kertas putih, kertas manila dan aksesoris lainnya ternyata mampu menghasilkan foto produk yang ciamik dipandang mata dan mampu meningkatkan rasa penasaran masyarakat terhadap suatu produk.
Dalam rangka menyukseskan program Business Development Services, KPP Pratama Wates tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut tanpa kerja sama dan sinergi dengan pihak lain. Untuk itu Kepala KPP Pratama Wates, Nashrul Asyir, menggandeng berbagai pihak, antara lain Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo serta tenaga profesional.
Nashrul berharap sinergi dengan berbagai pihak ini akan mampu meningkatkan kepercayaan diri UMKM untuk terus memasarkan produknya secara langsung maupun secara digital. Harapan lainnya dengan adanya program BDS ini adalah UMKM dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, perekonomian nasional meningkat, kemudian akan berdampak terhadap peningkatan kesadaran, keterikatan dan kepatuhan terhadap pajak.
Salah satu peserta kegiatan, Peny Poernawidarti, pemilik usaha criping pisang berkata, “Pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan produsen/ UMKM sehingga dimungkinkan bisa mengundang lebih banyak pelaku UMKM.”
- 50 kali dilihat