Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Mamasa melakukan Kegiatan Pengumpulan Data Lapangan (KPDL) di kebun sereh wangi milik PT. Kencana Hijau Bina Lestari yang berlokasi di daerah Pasir Putih, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa (Selasa, 31/5).

Pada kesempatan ini, rombongan KP2KP Mamasa langsung disambut oleh Gabriel yang menjadi penanggung jawab operasional PT. Kencana Hijau di wilayah Kabupaten Mamasa.

“Untuk penanaman sereh wangi ini sudah kami mulai sejak bulan Juni 2019, rencananya secara massal akan dimulai pada 2020 namun terkendala pandemi Covid-19 sehingga baru mulai membagikan bibit pada tahun 2022 ini,” ujar Gabriel menjelaskan mengapa mereka belum beroperasi secara penuh.

Pembibitan sereh wangi sendiri dilakukan di lahan kelolaan perseroan seluas 13,8 Ha. Perusahaan menyewa lahan tersebut dari masyarakat selama 10 tahun. Perseroan juga bekerja sama dengan masyarakat untuk menanam sereh di lahan masing-masing. Kerja sama tahap pertama ini meliputi lahan seluas 10 Ha.

“Panen sereh wangi kami lakukan tiap tiga bulan sekali, kira-kira sebulan lagi kami akan panen. Setiap kali panen, satu hektar lahan dapat menghasilkan 10 ton sereh. Dua bulan lalu kami sudah mulai melakukan uji coba pemanenan untuk yang kali pertama sekaligus menyuling minyaknya. Dari 600 kg sereh wangi yang disuling menghasilkan 3 liter minyak sereh dengan rendemen 0,5. Adapun rendemen sulingan yang baik adalah 1,2,” jelas Gabriel memaparkan proses bisnis mereka.

Sereh wangi yang baru dipanen perlu diangin-anginkan selama satu hingga dua hari dan wajib terlindung dari sinar matahari langsung. Sereh yang telah agak layu kemudian dimasukkan ke dalam ketel untuk dialirkan uap air selama empat jam. Uap yang mengalir dari berasal dari tungku yang dimasak dengan bahan bakar kulit sawit. Uap tersebut dialirkan dari bagian bawah ketel, melewati sereh yang akan mengikat uap minyak sereh dan keluar lewat bagian atas ketel menuju tabung kondensor yang berisi air dingin yang akan menyuling uap tersebut menjadi minyak sereh wangi.