
Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Barat merilis kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Jawa Barat periode sampai dengan Bulan Juni 2022 secara daring melalui zoom meeting di Kota Bandung (Kamis, 28/7).
“Menyikapi berbagai perkembangan global yang menyebabkan ketidakpastian terhadap perekonomian, APBN terus dijalankan secara adaptif dan fleksibel menghadapi berbagai tantangan. Diharapkan, APBN dapat terus menjaga dan melindungi daya beli masyarakat serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” ujar Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Barat yang saat ini dijabat oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat Tavianto Noegroho.
Namun begitu, lebih lanjut Tavianto mengatakan bahwa kinerja APBN Jawa Barat sampai dengan 30 Juni 2022 masih tercatat surplus. Di samping pendapatan Negara yang berkinerja baik dengan tumbuh positif ditengah ketidakpastian perekonomian global, kinerja penyerapan belanja di Jawa Barat pun diharapkan semakin terus membaik untuk mendorong pemulihan ekonomi dan pencapaian target pembangunan.
Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPb) Jawa Barat Ade Rohman menyampaikan bahwa hingga akhir bulan Juni 2022, realisasi pendapatan Negara di Jawa Barat tercatat sebesar Rp76,84 triliun atau 65,20% dari target APBN tahun 2022.
“Capaian tersebut lebih tinggi Rp23,07 triliun dari periode yang sama tahun lalu, melanjutkan tren kinerja positif yang terjadi pada bulan Mei 2022,” ungkapnya.
Secara nominal, realisasi komponen penerimaan yang bersumber dari perpajakan (Pajak dan Kepabeanan Cukai) mencapai sebesar Rp74,25 triliun atau 64,41% dari target APBN dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp2,59 triliun atau 59,8% dari target APBN.
“Capaian realisasi tersebut tumbuh dengan penerimaan perpajakan sebesar 43,50 persen dan PNBP sebesar 27,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” lanjut Ade.
Dari sisi penerimaan pajak, hingga akhir Juni 2022 capaian tercatat sebesar Rp53,35 triliun atau 66,74% terhadap target APBN. Penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 45,74% secara (yoy). Secara nominal, penerimaan pajak didorong pertumbuhan positif dari komponen Pajak Penghasilan (PPh) tumbuh sebesar 68,29%, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM tumbuh sebesar 24,06%, dan Pajak Bumi dan Bangunan tumbuh negatif sebesar 72,95%.
Kinerja pajak konsisten tumbuh positif karena kebijakan insentif pajak, Program Pengungkapan Sukarela (PPS) dan pulihnya aktivitas ekonomi Jawa Barat. Penerimaan Pajak sampai dengan Juni 2022 ditopang oleh lima sektor dominan yang menyumbang 81,02% persen penerimaan pajak Provinsi Jawa Barat.
Walaupun perkembangan global masih diliputi ketidakpastian, APBN tetap terus menjaga daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi Jawa Barat di tahun 2022.
Membaiknya aktivitas ekonomi dan masyarakat Jawa Barat akibat pandemi Covid-19 yang semakin terkendali ditengah kenaikan harga-harga komoditas memberi tambahan pendapatan dan menciptakan kinerja APBN 2022 yang semakin baik dan kuat.
“Konsumsi masyarakat, investasi dan ekspor tumbuh cukup kuat dan menjadi pendorong pemulihan ekonomi, sehingga kinerja APBN Jawa Barat dapat terus berfungsi untuk menjaga perekonomian dari tekanan ekonomi global yang masih volatile,” pungkas Ade.
- 41 views