Sebanyak 40 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang menghadiri kegiatan Business Development Services (BDS) virtual yang digelar oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Semarang Selatan bekerja sama dengan  Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Semarang Selatan dan Timur. BDS diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dari Aula KPP Pratama Semarang Selatan, Semarang (Jumat, 19/11).

BDS virtual ini mengangkat tema Modal di Tangan, UMKM Jalan, Pajak Aman bersama Permodalan Nasional Madani. Sambutan pembuka disampaikan Kepala KPP Pratama Semarang Selatan yang diwakili Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal Gofar Ismail. Dalam sambutannya, Gofar menekankan fungsi BDS sebagai program pengembangan usaha bagi UMKM agar dapat naik kelas. “Program BDS adalah salah satu strategi pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam membina dan mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterikatan, dan kepatuhan terhadap pajak,” tuturnya.

Sambutan dari pihak PNM disampaikan oleh Koordinator Wilayah Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Annifah Zarhusnah. Ia mengemukakan, “Permodalan yang diberikan PNM kepada nasabah ada 3 yaitu modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial. Kegiatan hari ini merupakan kerja sama PNM dengan pajak untuk meningkatkan intelektualitas nasabah PNM yang nantinya berimplikasi pada tingkat sosialnya.”

Acara BDS dipandu oleh Asisten Penyuluh Pajak Terampil KPP Pratama Semarang Selatan Rizkiana Rahmawati. Bertindak sebagai narasumber kegiatan adalah Asisten Penyuluh Pajak Terampil KPP Pratama Semarang Selatan Achmad Dwi Saputro. Ia menyampaikan materi terkait kewajiban perpajakan bagi wajib pajak UMKM. Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, sejumlah peserta mengajukan pertanyaan seputar materi. Heuzie, salah satu peserta, menanyakan mengenai perbedaan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) karyawan dan UMKM. Sementara peserta lainnya bernama Nesya bertanya terkait validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) saat pendaftaran NPWP.

Sebelum mengakhiri sesi, Asisten Penyuluh Pajak Terampil KPP Pratama Semarang Selatan Ika Hapsari menjawab pertanyaan Devi selaku perwakilan dari PNM. Ika mengulas aneka tema pelatihan BDS serta sasaran atau target peserta, hingga jenis kegiatan. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh KPP Pratama Semarang Selatan baik secara mandiri maupun kolaborasi antara lain pemasaran produk secara digital, pengemasan produk, hingga foto ,dan pameran produk. Devi menambahkan, program serupa juga telah dilaksanakan oleh pihak PNM melalui berbagai kelas pelatihan pengembangan usaha. “Kemiripan program inilah yang mendorong KPP Pratama Semarang Selatan dan PNM untuk terus menjalin sinergi terkait penanganan UMKM dan pengimplementasian program BDS,” demikian disampaikan Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Semarang Selatan Endah Eko Martyaningsih secara terpisah.

Peserta BDS yang seluruhnya ibu-ibu ini merupakan mitra dari program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Dilansir dari laman https://www.pnm.co.id, PNM Mekaar merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukkan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.