
Bertepatan dengan hari pahlawan, bertempat di Gedung DR KRT Radjiman Wedyodiningrat lantai 2, Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) menyelenggarakan “Talkshow Berubah Pasti Bisa!” bersama Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Budi Susanto (Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus), dan Ardiyanto Basuki (Kepala KPP PMB) (Rabu, 10/11).
Antusiasme pegawai KPP PMB sangat terlihat selama talkshow berlangsung dari yang mengikuti talkshow secara langsung dan virtual melalui zoom serta siaran langsung youtube .
Mengelola Perubahan di Semua Lini, Sehat Bersinergi, Bahagia Berprestasi, Berubah Pasti Bisa menjadi tema dan inspirasi yang selalu digaungkan sehingga menjadi semangat motivasi dan semangat untuk melakukan perubahan. Disampaikan oleh Kepala KPP PMB, tujuan penyelenggaraan acara “Talkshow Berubah Pasti Bisa” adalah meningkatkan pengetahuan para pegawai KPP PMB agar siap menghadapi tantangan ke depan, dimana 70% pegawai KPP PMB merupakan milenial.
Sangat besar harapan serta Kepala KPP PMB percaya bahwa bersama-sama, KPP PMB akan mencapai target penerimaan yang diamanahkan sebesar 29,554 Triliun yang didukung oleh inovasi-inovasi knowledge management berbasis sistem sehingga para Pegawai KPP PMB menjadi SDM yang tangguh dalam menghadapi tantangan ke depannya.
Lalu, bagaimana kisah aksi transformasi yang dilakukan Bapak Ignasius Jonan dan Bapak Budi Susanto?
Pertama, disampaikan oleh Bapak Budi Susanto bahwa “Perubahan harus bisa dikelola”. Resistensi akan muncul baik dari diri pribadi atau organisasi yang mengganggu zona nyaman dan mengganggu kekuasaan atau diri pribadi karena tidak mendukung perubahan tersebut. Lima program beliau pada awal tahun 2019 pada saat pertama mengemban amanah di Kanwil DJP Jakarta Khusus yaitu Membersihkan, Meluruskan, Menyehatkan, Menguatkan dan Menyolidkan, sehingga muncul Motto Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yaitu Kuat Keluarganya, Kuat Komitmennya, Kuat Qolbunya. Perubahan harus ada di semua Lini, yakini bahwa kita harus selalu optimis. “Berat tapi bisa, bukan bisa tapi berat”
Kemudian, Bapak Ignasius Jonan menyampaikan bagaimana kepemimpinan dan transformasi yang beliau lalukan untuk kereta api di Indonesia saat menjabat sebagai Chief Executive Officer PT. Kereta Api Indonesia periode 2009-2014. Beliau telah berhasil mengubah wajah perkerataapian Indonesia menjadi lebih nyaman, aman, dan bersih. Beliau tidak hanya seorang tokoh perubahan, tetapi beliau adalah seorang pahlawan perubahan. Saat ini kita dapat merasakan kenyamanan selama perjalanan di kereta api merupakan hasil gebrakan transformasi oleh Bapak Ignasius Jonan.
Adapun prinsip-prinsip tokoh-tokoh dunia yang beliau terapkan dalam kepemimpinan dan adalah yang pertama yaitu “There is no subtitude for hardwork”- Thomas Alfa Edison. Menurut beliau, tidak ada yang menggantikan kerja keras sekalipun pendidikan yang tinggi dan kecerdasan yang luar biasa. Lalu, prinsip kedua dari, “Only three things happen naturally in organizations: friction, confusion, and underperformance. Everything else requires leadership”. - Peter Drucker. Apabila ingin melakukan transformasi, pasti akan ada friction, confusion dan underperformance. Kemudian, prinsip ketiga “The most powerful leadership tool you have is your own personal example.
Menurutnya, kepemimpinan itu sangat vital. Seorang pemimpin harus memberikan contoh dan melakukan perubahan dimulai dari hal yang kecil. Saat beliau menerapkan aturan merokok di kereta api, beliau terlebih dahulu menerapkan pada diri sendiri melakukan perjalanan dengan kereta api dan tidak merokok selama di perjalanan. Selain itu, terkait kebersihan toilet stasiun pun sangat diperhatikan oleh beliau. Beliau bercerita, pada saat itu 3.000 dari 30.000 pegawai PT KAI dikirim ke beberapa negara seperti Beijing dan Jepang untuk mempelajari kebersihan dan kerapian kereta api disana. Dan beliau yakin apabila internal PT KAI bisa tidak melanggar larangan merokok, maka orang lain (penumpang) akan mengikuti juga. Penumpang pun bisa tidak merokok di dalam kereta.
Prinsip keempat, “Soldiers must be treated in the first instance with humanity but kept under control by means of iron discipline – Sun Tzu”. Pimpinan harus memperlakukan pegawai dengan manusiawi. Perlakuan itu melebihi kompensasi material. Pada saat beliau menjabat, beliau mengubah tunjangan kinerja pegawai PT KAI dan timbal baliknya berdampak pada kedisiplinan pegawai yang lebih baik. Prinsip kelima, “If you build an army of 100 lions and their leader is a dog, in any fight, the lions will die like a dog. But If you build an army of 100 dogs and their leader is a lion, all dogs is a lion, all dogs will fight like a lion” - Napoleon Bonaparte. Disampaikan oleh beliau, dalam melakukan transformasi pemimpin tidak boleh mengeluh atas kondisi pegawai yang dipimpin, keterbatasan anggaran, dll. Pada saat itu, beliau mampu melakukan transformasi dengan proporsi pegawai lulusan SD dan SMP sejumlah lebih dari 70%. Meskipun keadaan SDM seperti itu, seorang pemimpin pasti mampu membangun karakter pegawai yang tangguh.
Prinsip berikutnya, “Strategy is important, but execution is everything”. Pemimpin harus memberikan contoh dan dilakukan dengan eksekusi. Prinsip ketujuh, “Creativity is thinking up new things. Innovation is doing new things” - Theodore Levitt. Prinsip kedelapan, “If you’re competitor-focused, you have to wait until ther is a competitor doing something. Being customer-focused allows you to be more pioneering. “- Jeff Bezoss. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Pajak berfokus kepada Customer yaitu Wajib Pajak. Prinsip berikutnya adalah digitalisasi, biasanya kalau langsung diterapkan secara serta merta hasilnya akan berantakan. Atau penerapan unit kerja satu dan unit kerja lain kualitasnya pasti tidak sama. Karena perubahan adalah tantangan untuk management dan SDM. Terlebih dahulu harus mengubah mindset, kultur, organisasi selanjutnya digitalisasi. Simpulan yang disampaikan Bapak Ignasius Jonan rubahlah dari hal yang kecil-kecil dahulu.
Setelah paparan dari Bapak Ignasius Jonan selesai diakhiri dengan sesi tanya jawab dan “Talkshow Berubah Pasti Bisa” berlangsung sangat menarik, penuh intrik, padat ilmu dan semangat baik dari ketiga Tokoh dalam menjawab semua pertanyaan yang disampaikan dan dipandu oleh moderator, Bagas Ardian Rizki.
haring yang disampaikan oleh Bapak Ignasius Jonan dan Bapak Budi Susanto sangat memotivasi dan menyebarkan semangat kepada seluruh pegawai KPP PMB agar selalu siap dan adaptif terhadap perubahan serta mampu bertransformasi dalam pekerjaan dan organisasi yang akan berdampak pada kualitas pelayanan terhadap Wajib Pajak kedepan.
- 64 views