“Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Barat mampu tumbuh 4,75% dengan tingkat inflasi yang terkendali sepanjang tahun 2023,” ujar Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Barat Heru Pudyo Nugroho saat menggelar konferensi pers di Gedung Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Barat, Jalan Diponegoro no. 59 Bandung (Senin, 22/1).
Jika dibandingkan tahun 2022, ujar Heru, APBN Jawa Barat mengalami pertumbuhan 11,6%. Di tahun 2023 APBN Jawa Barat tercatat surplus Rp33,86 triliun. Jawa Barat menyumbang 4,57% terhadap perekonomian nasional dan 22,39% terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa.
“Perkembangan ekonomi di Jawa Barat didukung oleh meningkatnya penjualan kendaraan berupa mobil dan motor, peningkatan permintaan domestik, serta menggeliatnya pembangunan infrastruktur,” ujar Heru yang juga merupakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendahraan (Kanwil DJPb) Jawa Barat itu.
Menurutnya hal itu diikuti oleh neraca perdagangan yang mengalami surplus sebesar US$1,95 miliar. Secara kumulatif Neraca Perdagangan dari bulan Januari hingga November mencapai US$30,76 miliar.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat, akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 7,44% per Agustus 2023,” ungkap Heru.
Ia pun menambahkan, “Secara keseluruhan kinerja APBN di Jawa Barat sampai dengan bulan Desember 2023 cukup baik dan masih mencatatkan surplus ditopang kinerja fiskal secara holistik, baik dari pendapatan yang tumbuh kuat maupun optimalisasi belanja yang tetap terjaga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I mengatakan realisasi penerimaan pajak di Jawa Barat per 31 Desember 2023 sebesar Rp113,51 triliun. Hal tersebut menjadikan penerimaan pajak di Jawa Barat mengalami pertumbuhan 11,89% jika dibandingkan tahun lalu atau sebesar Rp12,06 triliun.
"Pertumbuhan terbesar disumbang dari sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Serta sektor Kebudayaan, Hiburan, Rekreasi, Penyediaan Akomodasi, dan Penyediaan Makan Minum yang masing-masing menyumbang sebesar 75,97% dan 33,45%," ujarnya.
Di bidang kepabeanan dan cukai, penerimaan di Jawa Barat mencapai Rp30,8 triliun, tumbuh melambat 16,67% (coc) dan sudah mencapai 87,60% dari target APBN 2023 senilai Rp35,16 triliun.
“Penerimaan Kepabeanan dan Cukai dipengaruhi oleh penurunan nilai impor, harga komoditas CPO, dan pelaksanaan keseimbangan empat pilar CHT (pengendalian konsumsi, keberlangsungan tenaga kerja industri, target pernerimaan, dan pemberantasan rokok ilegal)," ungkap Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat Finari Manan.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Jawa Barat Tavainto Noegroho mengatakan penerimaan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp7,08 triliun (147,9% dari APBN 2023), tumbuh 18,17% dibandingkan realisasi tahun 2022.
“Pendapatan tertinggi berasal dari PNBP Lainnya sebesar Rp3,64 triliun atau tumbuh 18,71% sedangkan Pendapatan BLU sebesar Rp3,44 triliun atau tumbuh 17,60%,” ujarnya.
Pewarta: Fanzi SF |
Kontributor Foto: Fikri Mediyanto |
Editor: Fanzi SF |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 57 views