Sepuluh hari terakhir Ramadan ini terasa beda di sekitaran Masjid Salahuddin Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP), Jakarta (Selasa, 5/6). Biasanya masjid ini ramai sampai Salat Tarawih selesai sekitar pukul 20.30 WIB, tapi malam Rabu (6/6) masjid ramai hingga pagi hari.
Adalah kegiatan I'tikaf yang membuat masjid ramai. Mulai pukul 21.00 WIB sudah banyak jamaah yang berdatangan, ada yang dari kantor sebelah, tapi juga ada yang datang dari Gambir, Depok, Bekasi, bahkan Tangerang. Panitia kegiatan yang awalnya menargetkan hanya sekitar 150 orang justru menerima peserta yang membludak sampai lebih dari 260 orang.
Saat Panitia I'tikaf menanyakan,"Apa sih yang peserta inginkan, sampai datang dari tempat yang jauh untuk beriktikaf?" Hampir semua peserta I'tikaf menjawab ingin menikmati iktikaf tahun ini dengan baik, dan itu didapatkannya di Masjid Salahuddin KPDJP.
Di masjid ini, sejak sore hari, pelayanan terhadap jamaah sangat diperhatikan. Acara buka puasa diawali dengan menu takjil gratis, kemudian selesai Salat Maghrib disediakan makanan dalam kotak yang juga gratis.
Setiap sore, panitia menyediakan sebanyak 550 paket menu buka puasa dan semuanya habis bahkan kadang ada jamaah bahkan panitia yang tidak kebagian.
Ketika mulai memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan seperti pekan ini, pengurus masjid menambah kegiatan kajian mulai pukul 21.00 yang pada Selasa Malam (5,6) diisi oleh Ustad Dr. Attabik Luthfi dengan tema Keutamaan Ramadan.
Di penghujung malam diadakan Salat Malam berjamaah dengan menuntaskan bacaan Surat Al-Kahfi sampai pukul 03.30 pagi. Acara iktikaf dilanjutkan dengan sahur bersama dengan menu soto ayam yang hangat.
"Nikmat banget iktikaf di Masjid Salahuddin ini," cetus Ridwan, salah satu jamaah sambil menuntaskan makan sotonya.
Koordinator Humas DKM Salahuddin KPDJP, Mohamad Khusaeri berharap suasana I'tikaf seperti di Masjid Salahuddin KPDJP juga berasa ke masjid-masjid lainnya, sehingga umat muslim dengan senang dan semangat mengikuti rangkaian acara I'tikaf walaupun dengan rasa capek dan lelah setelah seharian bekerja mencari nafkah.
"Semoga keikhlasan beribadah berbuah keridhaan Allah (Swt.), terlebih berharap mendapatkan Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Aamin," harap Khusaeri dengan doa.
- 27 kali dilihat