Batam, 5 Maret 2024 - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaporkan perkembangan sampai dengan 31 Januari 2024 sebagai berikut:
- Perkembangan Ekonomi Regional
Perekonomian Kepri tumbuh sebesar 4,45% (yoy) menggunakan data triwulan IV tahun 2023, sejalan dengan perekonomian Nasional yang tumbuh sebesar 5,04% (yoy). Perekonomian Kepri triwulan IV tahun 2023 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHK) mencapai Rp87,97 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp52,72 triliun.
- Realisasi APBN Regional
Realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp 1.064,94 miliar (7,48% dari target). Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp833,46 miliar (7,21% dari target). Kinerja penerimaan tumbuh positif sebesar 19,43% (yoy), didorong oleh penerimaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tinggi.
Belanja Negara sebesar Rp990,77 miliar (5,69% dari pagu). Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp202,10 miliar (2,16% dari pagu), dengan realisasi tertinggi pada Belanja Pegawai sebesar Rp132,28 miliar. Kinerja belanja tumbuh sebesar 31,37% (yoy), didorong Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Realisasi penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp788,68 miliar (90,19% dari pagu), tumbuh 36,79% (yoy).
Dengan demikian, APBN Regional Kepri mengalami surplus sebesar Rp74,17 miliar.
- Kontribusi TKD pada APBD
Kontribusi TKD terhadap pendapatan APBD sebesar Rp589,14 M atau mencapai 64,68% dari total Pendapatan Daerah. Total realisasi tersebut telah mencapai 6,64% dari total pagu TKD Kepri Tahun 2024.
- Kinerja Penerimaan Pajak
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Imanul Hakim melaporkan realisasi penerimaan pajak sebesar Rp801,83 miliar (7,59% dari target). Penerimaan didominasi dari Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp727,18 miliar (tumbuh 8,62%) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp66,62 miliar (tumbuh 6,93%). Pajak Bumi dan Bangunan berkontribusi sebesar Rp1,23 miliar, dan Pajak Lainnya Rp6,78 miliar.
Berdasarkan jenis pajak, kontribusi terbesar dari PPh Pasal 21 sebesar Rp223,18 miliar, PPh Pasal 25/29 Badan sebesar Rp172,19 miliar, dan PPh Final sebesar Rp123,67 miliar.
Berdasarkan sektor usaha, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi sebesar Rp326,91 miliar (40,77% dari total penerimaan pajak). Sektor utama lainnya adalah perdagangan besar dan eceran sebesar Rp106,69 miliar (13,31% dari total penerimaan pajak), transportasi dan pergudangan sebesar Rp48,11 miliar (6% dari total penerimaan pajak), keuangan dan asuransi sebesar Rp43,79% (5,46% dari total penerimaan pajak), dan konstruksi sebesar Rp43,61 miliar (5,44% dari total penerimaan pajak).
- APBD Provinsi Kepri
Realisasi pendapatan APBD Provinsi Kepri sebesar Rp910,75 miliar (6,72% dari target). Pendapatan APBD masih didominasi oleh Pendapatan dari Dana Transfer sebesar Rp589,14 miliar. Kinerja penerimaan terkonstraksi 43,08% (yoy), Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkontraksi 44,20%, dan TKD sebesar 42,55%.
Realisasi Belanja APBD Provinsi Kepri sebesar Rp297,79 miliar (1,95% dari pagu). Belanja APBD didominasi Belanja Pegawai sebesar Rp224,09 miliar (3,98% dari total Belanja Daerah). Belanja Daerah terkontraksi sebesar 56,42% (yoy). Total surplus APBD sebesar Rp612,96 terkontraksi 33,12%.
Sumber Data: AlCo Regional Januari 2024, Kanwil DJPb Provinsi Kepri
#PajakKuatAPBNSehat
Narahubung Media:
Delfi Azraaf
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Kepulauan Riau
- 55 kali dilihat