Batam, 23 April 2024 - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Kepri pada akhir Maret 2024 mencapai hasil yang optimal. Dari sisi Pendapatan APBN, tercatat Pendapatan Negara sebesar Rp2.847,02 miliar, tumbuh positif sebesar 20,15% (yoy). Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kepulauan Riau (Kanwil DJPb Kepri), Indra Soeparjanto pada Konferensi Pers APBN KiTa Kepri Periode s.d. 31 Maret 2024 bersama Kemenkeu Satu Regional Kepri di Tanjungpinang (23/4).
Hadir pada Konferensi Pers ini: Kepala Kanwil DJPb Kepri, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kepri, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Riau, Sumatera Barat, dan Kepri, Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) BC Tipe B Batam, dan Local Expert Mitra Kerja Kanwil DJPb Kepri.
Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp2.217,51 miliar atau sebesar 77,88% dari total Pendapatan Negara, tumbuh 4,93% (yoy). Kepala Kanwil DJP Kepri Imanul Hakim menerangkan hasil penerimaan tersebut didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan, khususnya pada Kelompok Lapangan Usaha (KLU) Industri Pengolahan.
Untuk penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar mengalami kontraksi pada Maret 2024 akibat dampak dari penurunan harga komoditas dan kebijakan tarif ditengah aktivitas ekonomi. Namun, untuk penerimaan Cukai mengalami peningkatan yang disebabkan meningkatnya permohonan pemesanan pita cukai (CK-1) Hasil Tembakau jenis REL pada bulan Maret 2024.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) s.d. 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp629,51 miliar, mengalami peningkatan 49,22% (yoy). Hasil penerimaan ini didominasi oleh Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) dan ditopang dengan adanya kenaikan yang sangat signifikan pada PNBP Lainnya. Hal ini disebabkan adanya aktivitas penerimaan dari bea lelang dan piutang negara yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Batam.
Dari sisi Belanja APBN, total Belanja telah terealisasikan sebesar Rp3.459,78 miliar atau 19,68% dari total pagu dan mampu tumbuh sebesar 22,8 persen (yoy). Selanjutnya, Transfer ke Daerah (TKD) telah terealisasi sebesar Rp1.953,35 miliar (24,29% dari Pagu), tumbuh 6,49% (yoy).
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.506,43 miliar atau 15,79% dari total pagu. Pertumbuhan belanja disebabkan oleh realisasi Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Pegawai yang lebih tinggi pada tahun 2023. Dari sisi nominal realisasi, Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) didominasi oleh Belanja Pegawai dan dari sisi pertumbuhan Belanja K/L dipengaruhi oleh Belanja Modal dan Bansos yang sejalan dengan HKBN Idul Fitri di bulan Maret 2024.
Lonjakan Belanja Pemerintah Pusat yang besar di tahun 2024, antara lain dipengaruhi oleh belanja dalam rangka pentahapan Pemilu 2024 pada satker KPU dan Bawaslu yang tumbuh hingga 11x lipat (yoy).
Peningkatan Belanja APBN berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperkuat stimulus aktivitas ekonomi lokal, salah satunya dengan Belanja Pegawai yang pada bulan Maret 2024 terealisasikan sebesar Rp573,67 miliar.
Kinerja APBN Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2024. Untuk itu, kesehatan dan kredibilitas APBN #APBNKita juga akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan.
Narahubung Media:
Delfi Azraaf
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
Kanwil DJP Kepulauan Riau
Telp : (0778) 4885762
Email : p2humas.kepri@pajak.go.id

- 35 kali dilihat