Jakarta, 30 April 2024. Hingga akhir Maret 2024, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II (Kanwil DJP Jaksel II) merealisasikan penerimaan pajak sebesar Rp17,20 triliun atau 23,09% dari target penerimaan sebesar 74,54 triliun.

Berdasarkan jenis pajak, penerimaan pajak tersebut didominasi oleh PPh Non Migas yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 14,91 % (yoy) dengan capaian penerimaan sebesar 10,01 triliun atau 23,76% dari target sebesar 42,14 triliun. Penerimaan PPN mencapai 7,18 triliun atau 22,23% dari target sebesar 32,32 triliun. Sedangkan penerimaan pajak lainnya sebesar 11,76 milyar mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 99,95% dikarenakan adanya pembayaran Bea Materai yang tumbuh positif 175,72% (yoy) dan Bunga Penagihan PPh yang mengalami kenaikan mencapai 3461,84% (yoy).

Di sisi lain, kinerja penerimaan pajak regional Jakarta termoderasi sebesar 13,81% dengan capaian Rp273,85 triliun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Jakarta Pusat Ponti Mawardi pada Konferensi Pers ALCo Regional Jakarta (Selasa, 30/4). Ponti menyampaikan kinerja penerimaan pajak regional Jakarta bulan Maret 2024 didukung dari PPh Non Migas sebesar Rp150,70 triliun yang mengalami penurunan sebesar 8,03% (yoy).

Dalam kesempatan yang sama, Mei Ling selaku Kepala Kanwil DJPb DKI Jakarta memaparkan kondisi perekonomian di wilayah Jakarta yang menunjukkan optimisme yang semakin meningkat. Mei Ling menyampaikan kondisi inflasi Jakarta periode Maret 2024 sebesar 2,18% (yoy). Kondisi tersebut masih berada dalam rentang target sasaran meskipun meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercemin dalam Indeks Keyakinan Konsumen di wilayah Jakarta yang mengalami trend peningkatan.

Secara keseluruhan, kinerja APBN Regional Jakarta hingga Maret 2024 mencatatkan realisasi penerimaan sebesar Rp389,58 triliun (26,64% dari target) dengan pertumbuhan -7,07% (yoy), sedangkan realisasi belanja tercatat sebesar Rp335,20 triliun (16,35% dari pagu) dengan pertumbuhan signifikan sebesar 17,34% (yoy).

 

#PajakKuatAPBNSehat