
Agar dapat menulis dengan baik Kanwil Kalimantan Barat mengadakan Lokakarya Kontributor Konten Pajak (Rabu, 8/8). Acara diselenggarakan selama dua hari mulai Rabu-Kamis, 8-9 Agustus 2018. Lokakarya dibuka oleh Kepala Kanwil DJP Kalbar, Slamet Sutantyo. Dalam sambutannya, Slamet Sutantyo menyampaikan bahwa salah satu penyebab rendahnya kontribusi berita ke konten situs pajak adalah belum ada keberanian para pegawai untuk membuat sebuah tulisan atau berita kegiatan.
Lokakarya tersebut diikuti duapuluh tiga jurnalis muda dari tiga belas Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di wilayah kerja Kanwil DJP Kalimantan Barat. Narasumber yang memberikan materi pada hari pertama adalah Riza Almanfaluthi, penulis, bloger, dan pejabat yang bertanggungjawab konten berita di web resmi DJP.
Menurut Riza Almanfaluthi, saat ini sudah banyak artikel maupun berita yang ditulis oleh Pegawai DJP dari seluruh Indonesia. Hanya saja tidak semua tulisan itu dapat dipublikasikan karena kualitas konten yang kurang berisi substansi beritanya. Selain itu ejaan yang tidak sesuai kaidah dan bahasa Inggris yang berlebihan. Sebenarnya menulis itu mudah, semua orang bisa menulis. Tiga kiat agar tulisan memikat ada tiga yaitu menulis, menulis, menulis. Menulis adalah sebuah keterampilan, agar bisa harus dibiasakan. Yang lebih penting menulis berita, seorang hanya boleh menyampaikan fakta apa yang ia dengar dan lihat. Jika ada muatan perasaan, analisis, atau pendapat tulisan itu sudah mengarah ke sebuah tulisan opini bukan berita.
Secara lebih detail, Riza Almanfaluthi pemilik situs rizaalmanfaluthi.com, situs penuh tulisan renyah, menyampaikan langkah-langkah dalam meliput berita yaitu: persiapan, liputan, membantu editor, serta menyunting. Tahap persiapan, jurnalis harus mengetahui siapa penanggung jawab acara, menyiapkan alat rekam, menyiapkan daftar pertanyaan, serta mencari referensi. Gagal menyiapkan berarti menyiapkan kegagalan. Persiapan penting agar mudah saat meliput dan dapat menuliskannya menjadi berita yang berisi fakta yang perlu diketahui pembaca. Persiapan yang kuat membuat isi berita padat dan memikat.
Tulisan selain memikat juga harus memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setidaknya ada dua hal yang harus dipedomani jurnalis yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan Tesaurus. PUEBI adalah istilah baru dari Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), KBBI adalah buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata, sedangkan tesaurus adalah buku sinonim atau kata yang bermakna sama, agar tulisan kita kaya kosa kata.
Reza berharap setelah mengikuti lokakarya peserta segera mulai menulis berita dan berkontribusi konten di web resmi DJP dengan berita yang kuat dan memikat.[SM]
- 153 kali dilihat