Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pondok Gede melaksanakan kegiatan Pajak Bertutur dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju” di SMK Negeri 2 Kota Bekasi (Rabu, 27/8).
Program Pajak Bertutur digelar Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus mengampanyekan inklusi kesadaran pajak. Kegiatan ini diikuti 50 siswa kelas XII dari berbagai jurusan. Kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, B. Agus Wimbadi membuka acara sekaligus menyampaikan apresiasi atas inisiatif DJP memberikan edukasi pajak kepada pelajar. Ia menekankan bahwa pajak tidak hanya perlu diketahui orang dewasa, tetapi juga harus ditanamkan pemahamannya sejak dini terutama pada kaum pelajar.
“Pajak adalah kewajiban setiap warga negara. Karena itu, semuanya harus paham,” ujar Agus. Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai jurusan, mulai dari Akuntansi Keuangan Lembaga, Teknik Komputer dan Jaringan, Energi Terbarukan, Rekayasa Perangkat Lunak, Elektronika Industri, hingga Teknik Sepeda Motor. Mereka semua adalah generasi penerus, calon wajib pajak yang kelak akan berkontribusi bagi negara.
Senada dengan hal ini, Kepala KPP Pratama Pondok Gede, Dwi Amiarsih mengungkapkan bahwa manfaat pajak sudah nyata dirasakan masyarakat. “Aula SMK Negeri 2 Kota Bekasi ini adalah salah satu bukti nyata belanja negara yang dibiayai pajak. Begitu pula program makan bergizi gratis untuk pelajar, itu juga bersumber dari APBN. Jadi apa yang kita nikmati hari ini adalah hasil gotong royong seluruh rakyat melalui pajak,” ungkapnya.
Salah satu momen istimewa adalah sesi “Dirjen Pajak Menyapa” secara daring yang menghadirkan Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto. Sehubungan dengan semangat kemerdekaan, Bimo menekankan bahwa salah satu bentuk kemerdekaan adalah merdeka menyuarakan pendapat, mendapat informasi, dan memperoleh fasilitas yang semakin baik termasuk dalam bidang pendidikan.
Untuk memperdalam pemahaman siswa, Penyuluh Pajak KPP Pratama Pondok Gede, Didi Utomo dan Afrilia Irdan menyampaikan materi bertajuk Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju. “Bayangkan APBN sebagai dompet pemerintah. Uang masuk ke dompet ini disebut Pendapatan Negara, sebagian besar berasal dari pajak. Sementara uang keluar disebut Belanja Negara yang salah satunya dipakai untuk membiayai pendidikan,” terang Didi.
Serangkai dengan kegiatan Pajak Bertutur, pesan moral turut digaungkan Tang Dewi Sumawati, Penyuluh Antikorupsi KPP Pratama Pondok Gede yang menyampaikan sosialisasi tentang budaya antikorupsi. “Kunci hebatnya suatu negara terletak pada perilaku masyarakatnya. Nilai luhur seperti integritas dan tanggung jawab harus ditanamkan sejak dini. Perilaku antikorupsi adalah salah satu wujud nilai luhur itu dan generasi muda menjadi kunci dalam menegakkannya,” jelasnya.
Guna membangun kembali semangat, kekompakkan, dan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan, diadakan fun games berupa lomba yel-yel. Peserta dibagi menjadi lima kelompok dengan menggunakan nama berdasarkan nilai-nilai Kementerian Keuangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai nilai integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan yang menjadi pedoman DJP dalam menghimpun penerimaan negara.
Sebagai bentuk apresiasi, KPP Pratama Pondok Gede memberikan sertifikat kepada seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang memahami arti penting pajak bagi keberlangsungan bangsa karena kesadaran pajak generasi muda sejatinya adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan Indonesia.
- 15 kali dilihat