Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan kunjungan audiensi ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta dalam rangka membahas program piloting inklusi kesadaran pajak di tingkat sekolah dasar di Kota Surakarta (Rabu, 19/11). Langkah ini merupakan bagian dari upaya DJP untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya pajak sejak dini.
Pertemuan ini berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Rombongan DJP diwakili oleh Kepala Seksi Dukungan Penyuluhan Kantor Pusat DJP, Rehbina Sukmasari; Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Waruno Suryohadi; dan Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen Kanwil DJP Jawa Tengah II, Bambang Wijayanto, bersama tim.
Rombongan diterima oleh Plt. Sekretaris Dinas sekaligus selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Tarno. Dalam audiensi, DJP memaparkan konsep inklusi kesadaran pajak yang akan diintegrasikan ke dalam kurikulum di sekolah dasar.
“Kami ingin membangun generasi yang sadar pajak sejak dini. Perlu kami tekankan, inklusi bukanlah penambahan mata pelajaran baru. Melainkan melalui pendekatan kontekstual, nilai-nilai tentang kepedulian, kemandirian, dan kontribusi dapat disisipkan dalam mata pelajaran yang sudah ada,” ungkap Sari.
Lebih lanjut, Sari menegaskan alasan dipilihnya Kota Surakarta sebagai kota piloting Inklusi Kesadaran Pajak tingkat sekolah dasar. “Kota Surakarta memiliki tingkat partisipasi sekolah dasar yang sangat tinggi, mencapai 99,9%, dengan capaian literasi dan numerasi yang berada pada kategori baik. Selain itu, jumlah peserta didik yang besar, yakni lebih dari 54 ribu siswa, menjadikan kota ini ideal untuk menguji efektivitas program sebelum diterapkan secara nasional,” jelasnya.
Dinas Pendidikan Kota Surakarta mengapresiasi inisiatif tersebut. Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan, Tarno, menegaskan bahwa edukasi pajak sejalan dengan visi pendidikan karakter yang sedang digalakkan di sekolah-sekolah. “Kami mendukung program ini. Sekolah memang menjadi objek untuk edukasi, bahkan beberapa kementerian sudah menyisipkan terkait program-program mereka. Saya kira muatan tentang pajak ini penting untuk mengenalkan konsep sikap gotong royong modern serta tanggung jawab sebagai warga negara kepada peserta didik,” ungkap Tarno.
Program ini akan dimulai dengan penunjukan 25 sekolah dasar sebagai piloting project. DJP akan menjadwalkan kegiatan focuas group discussion (FGD) kepada perwakilan guru di 25 sekolah yang telah ditunjuk tersebut untuk menyusun panduan dan modul ajar bersama.
“Saya harap program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat besar sebagai bentuk upaya kita dalam membangun budaya sadar pajak sejak dini, yang nanti hasilnya kita akan petik melalui kepatuhan pajak yang meningkat di kemudian hari,” pungkas Sari.
| Pewarta: Drajad Ulung Rachmanto |
| Kontributor Foto: Drajad Ulung Rachmanto |
| Editor: Waruno Suryohadi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 1 kali dilihat




