Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dewantara Jombang selaku mitra Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur II memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perpajakan yang dikemas dalam acara Tax Goes To Campus di Jombang (Senin 26/9). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Ditjen Pajak dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak melalui jalur pendidikan.

Inklusi perpajakan yang dihadiri oleh setidaknya 114 mahasiswa mahasiswi dari jurusan Akuntansi dan Manajemen STIE PGRI Dewantara dihadiri oleh Wakil Ketua I STIE PGRI Dewantara Jombang Nuri Purwanto, Ketua Tax Center Dewantara Omi Pramiana, Tim Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jatim II, dan Tim Penyuluh Pajak KPP Pratama Jombang selaku narasumber, serta Kepala KPP Pratama Jombang Ekawati Surjaningsih yang memberikan sambutan.

Ekawati menyatakan besarnya sumbangsih pajak dalam pembangunan negara dan pentingnya generasi muda sadar pajak, “Kalau kita bisa lihat dari struktur APBN, pajak ini 70% lebih menyumbang dalam penerimaan. Dan alhamdulillah tahun kemarin kita secara nasional bisa melampaui target, walaupun di era pandemi. Artinya apa? artinya kalau kesadaran tentang pajak ini semakin lama semakin meningkat, maka 30 tahun lagi diharapkan generasi emas sadar pajak ini yang nantinya akan mempunyai peran banyak di negeri ini".

Materi pengertian APBN, pengenalan jenis-jenis pajak, peran pajak sebagai modal pembangunan, peraturan terbaru Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan (UU HPP) disampaikan oleh Fungsional Penyuluh Pajak Kanwil DJP Jatim II Arif Anwar Yusuf, dilanjutkan sharing session terkait prospek karir di bidang perpajakan oleh Fungsional Penyuluh Pajak KPP Pratama Jombang Partini dan Mohammad Aden.

Salah satu mahasiswi semester 8 STIE PGRI Dewantara Firdhatul Umroh membagikan pengalamannya selama berkecimpung di bidang perpajakan. “Kebetulan saya sering membantu wajib pajak yang melaporkan SPT Tahunan dan juga saya membantu salah satu dosen di sini yang memiliki perusahaan tambang. Nah, itu saya disuruh untuk membenarkan laporan keuangannya, terus melaporkan SPT Tahunan, membuat bukti potong. Sebelumnya saya juga jadi relawan di tax center,” jelas Firdha.

Firdha juga mengungkapkan ketika pertama kali melaporkan SPT Tahunan dan Masa masih mengalami kesulitan, sehingga ia sering melihat video tutorial dari kanal Youtube Direktorat Jenderal Pajak. Firdha mengaku semua informasi yang disajikan dalam kanal tersebut sudah lengkap dan sangat membantu. Pada sesi inilah Partini berpesan, “Terima kasih sudah membantu wajib pajak untuk laporkan pajaknya, pesan saya ketika nanti dimintai tolong atau sudah menjadi akuntan silakan dilaporkan secara baik dan benar ya.”

Sementara itu, Mohammad Aden menyampaikan bahwa pelayanan perpajakan kini sudah merambah ke elektronik. Wajib pajak dapat memanfaatkan pelayanan secara online mulai dari pendaftaran NPWP, pembayaran pajak, dan melaporkan SPT Tahunan ataupun Masa. “Tadi sudah diberitahu bahwa belajar pajak itu mudah, bisa dilakukan di manapun dan kapanpun, karena pelaporannya secara online jadi bisa lapor kapanpun juga, bisa mengerjakan pada waktu luang,” imbuh Aden.

 

Pewarta: Zulia Ni'mah
Kontributor Foto: Zulia Ni'mah
Editor: Nine Megawati Zahra