Sebagai upaya mendukung keberhasilan implementasi Coretax DJP, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Batang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi penggunaan sistem Coretax DJP kepada bendahara pemerintah desa se-Kecamatan Limbangan di Balai Desa Margosari, Kabupaten Kendal (Kamis, 15/5).

Berbeda dengan pendekatan konvensional, sosialisasi kali ini menggunakan metode studi kasus berbasis masalah (problem-based learning) sehingga para peserta tidak hanya menerima materi secara teoritis, melainkan juga melakukan praktik menyelesaikan kendala perpajakan yang sedang terjadi pada lingkup administrasi desa melalui sistem Coretax DJP.

Sebagai penyuluh dalam kegiatan ini, Intannia, Asisten Penyuluh Pajak, memberikan arahan dan pendampingan secara intensif kepada para peserta. Studi kasus yang digunakan menyesuaikan dengan transaksi keuangan aktual yang sering dilakukan oleh pemerintah desa, seperti pembuatan bukti potong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 selain pegawai tetap, pembuatan billing PPN, serta pembuatan SPT Masa PPh Pasal 21, Pasal 23, dan Unifikasi.

Dalam paparannya, Intannia menjelaskan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Coretax DJP agar para bendahara desa dapat melaksanakan kewajiban perpajakan dengan lebih cepat, akurat, dan sesuai ketentuan. Ia juga menekankan bahwa Coretax DJP merupakan bagian dari reformasi sistem administrasi perpajakan yang bertujuan menciptakan tata kelola yang lebih transparan dan efisien.

Dengan edukasi ini, KPP Pratama Batang berharap bendahara desa di Kecamatan Limbangan semakin siap menghadapi era digitalisasi perpajakan dan mampu menjadi garda depan dalam mewujudkan kepatuhan pajak yang lebih baik di lingkungan pemerintahan desa.

Pewarta: Aditya G. Utomo
Kontributor Foto: Aditya G. Utomo
Editor: Yahya Ponco Aprianto

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.