Sebagai bagian dari kegiatan pengawasan wajib pajak, Tim Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Badan dan Orang Asing mengunjungi proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
“Kunjungan tim kami ini untuk memperkuat sinergi antara Direktorat Jenderal Pajak dan wajib pajak, khususnya dalam memastikan kepatuhan perpajakan di sektor proyek infrastruktur dan hilirisasi yang strategis ini,” kata Kepala KPP Badora Natalius di ruang kerjanya di lantai 2 KPP Badora, Jalan Taman Pahlawan Kalibata, Pancoran, Kalibata, Jakarta Selatan (Rabu, 19/11).
Natalius menjelaskan, kehadiran KPP Badora di sana menjadi penegasan atas komitmen pemerintah dalam menjaga penerimaan negara di tengah masifnya investasi asing yang mendukung program hilirisasi komoditas utama Indonesia.
KPP Badora melakukan kunjungan ke lokasi smelter pada 11—13 Juni 2025. China Alumininum International Engineering Corporation Limited atau CHALIECO sebagai kontraktor utama yang menjalankan smelter terdaftar sebagai wajib pajak KPP Badora.
Tim KPP Badora yang terdiri dari Account Representative Andy Prabowo, Kusuma Indrajaya, Ade Muhammad Setiawan, dan Kin Kin Lukina Hakim berhasil bertemu dengan perwakilan perusahaan dan konsultan pajak, termasuk Sun Wu sebagai Project Manager, Zhang Guang Chan sebagai Finance Manager, Toni sebagai General Affair, serta Andrew sebagai konsultan pajak.
Berdasarkan keterangan Sun Wu, proses konstruksi proyek SGAR Mempawah yang memiliki luas 100 hektar ini telah mencapai kemajuan di atas 80% dan direncanakan akan diserahterimakan pada Agustus 2025.
Proyek SGAR merupakan kolaborasi antara PT Indonesia Asahan Aluminium (60%) dan PT Aneka Tambang Tbk. (40%) melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebagai operator.
Tujuan proyek raksasa ini untuk hilirisasi komoditas bauksit di Indonesia sekaligus memanfaatkan cadangan bauksit Indonesia yang merupakan keenam terbesar di dunia. Proses penambangan bauksit akan dilakukan oleh PT ANTAM Tbk. dan diolah melalui Bayer Process untuk menghasilkan alumina.
Tim KPP Badora juga mengobservasi lokasi proyek, mengidentifikasi beberapa situs yang sudah berada dalam tahap commissioning, seperti bangunan stok batubara, stok finished goods, proses kalsinasi, power plant, dan power control, serta stok raw material.
Proyek SGAR sendiri dikerjakan oleh konsorsium CHALIECO sebagai main contractor EPC (engineering, procurement & construction) dan menggandeng PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk. Dalam pelaksanaannya, proyek tersebut mendapatkan bantuan keuangan dari holding company Aluminum Corporation of China Limited (CHINALCO).
| Pewarta: Aisyah `Afina Nurfatihah |
| Kontributor Foto: Ade Muhammad Setiawan |
| Editor: Riza Almanfaluthi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 2 kali dilihat


