Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Payakumbuh menggelar acara edukasi bertajuk Pajak Bertutur 2025 sebagai bagian dari kegiatan nasional tahunan yang digagas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Aula Mushola SMA Negeri 1 Rambatan (Rabu, 27/8).
Pajak Bertutur 2025 terasa berbeda di tahun ini, bukan hanya wawasan tentang pajak yang dibagikan, tetapi juga semangat bermain, belajar, dan bangga menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Di bawah koordinasi KPP Pratama Payakumbuh berbagai permainan edukatif seperti kuis interaktif, tantangan “Ranking 1”, hingga uji kekompakan kelompok berhasil menyulap sesi sosialisasi pajak menjadi ajang yang hangat dan menghibur.
Permainan-permainan ini bukan sekadar pengisi waktu. Kuis yang penuh hadiah menguji pemahaman siswa tentang pajak dan APBN, sementara tantangan kelompok dengan bola dan silinder menciptakan kerja sama dan semangat yang luar biasa. “Seru banget! Baru kali ini belajar pajak sambil lomba dan tertawa,” ujar salah seorang siswa usai permainan berlangsung.
Dengan jumlah peserta mencapai 160 siswa—tertinggi dalam tiga tahun terakhir—acara di SMA Negeri 1 Rambatan membuktikan bahwa edukasi perpajakan bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan inklusif. Kehadiran para guru dan kepala sekolah pun menambah kesan hangat dalam kegiatan ini.
Acara dibuka secara nasional dengan sambutan langsung dari Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, melalui live streaming bertajuk "Dirjen Pajak Menyapa". Sesi dilanjutkan dengan “Dirjen Pajak Membaca” yang memperkuat nuansa edukatif acara di seluruh Indonesia.
Di tingkat lokal, kegiatan dimulai dengan pantun ceria dari pembawa acara, Zahran Mufid dan Nurul Adhila, yang langsung mencairkan suasana. Kepala SMA Negeri 1 Rambatan, Ahda, S.Pd., M.M., menyampaikan kebanggaannya menjadi tuan rumah kegiatan nasional ini. Ia juga menyoroti kehadiran alumni sekolah, Hizbullah Arridha, yang kini menjadi Penyuluh Pajak dan turut memimpin sesi edukasi.
“Ini bukan hanya soal belajar pajak, tapi juga membangun kembali jembatan antara sekolah dan dunia luar,” ujar Ahda.
Mengusung tagline “Sehari Mengenal, Selamanya Bangga”, Ridha—sapaan akrab Hizbullah Arridha—membawakan materi pajak dengan gaya yang santai, interaktif, dan menghibur. Ia memperkenalkan konsep APBN, peran vital pajak, serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Keterlibatan peserta makin tinggi saat sesi kuis dimulai. Dengan semangat kompetitif, para siswa berebut menjawab pertanyaan demi memenangkan hadiah menarik.
Sesi dilanjutkan dengan permainan “Ranking 1”, di mana para siswa diuji lewat pertanyaan benar-salah, menciptakan momen penuh tawa dan ketegangan. Puncak kemeriahan terjadi saat permainan tim digelar. Dalam tantangan bola dan silinder, setiap kelompok berupaya keras bekerja sama. Meski salah satu tim nyaris menang namun gagal di detik akhir, suasana tetap dipenuhi semangat sportivitas.
Sebagai bentuk apresiasi, KPP Pratama Payakumbuh menyerahkan plakat dan cendera mata kepada pihak sekolah. Di sisi lain, rangkaian kegiatan juga mencakup lomba fotografi pre-event, yang mendorong siswa mengenali fasilitas umum hasil kontribusi pajak di lingkungan mereka.
Acara ini juga didukung penuh oleh Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Batusangkar menandai kolaborasi yang solid antarunit DJP demi kelancaran kegiatan.
Pajak Bertutur 2025 bukan hanya sebuah program sosialisasi, melainkan gerakan strategis membangun kesadaran pajak sejak dini. Dengan pendekatan yang inklusif dan edukatif, DJP berharap bisa mencetak generasi muda yang bukan hanya memahami pentingnya pajak, tetapi juga bangga menjadi bagian dari gotong royong membangun Indonesia.
Kegiatan yang dikemas penuh warna ini menjadi bukti bahwa belajar pajak tidak harus kaku dan membosankan. Justru lewat permainan, cerita, dan tawa, semangat berkontribusi untuk negara bisa tumbuh sejak bangku sekolah.
Pewarta: Muhammad Salsa Sidikov |
Kontributor Foto: Muhammad Salsa Sidikov |
Editor: Trio Nofriadi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 9 kali dilihat