Tim P2Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat I melakukan media visit ke kantor Ayo Media Network (AMN) di Jalan Terusan  Halimun Bandung. Dalam kunjungan tersebut, tim disambut langsung oleh  Direktur Utama Ayo Media Network, Hilman Hidayat yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat (Selasa, 16/7).

Mengawali perbincangan, Hilman menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik yang telah terjalin antara Kanwil DJP Jawa Barat I dengan media. Hilman menyebut, berdasar data Dewan Pers, di era informasi seperti sekarang terjadi pertumbuhan media massa yang luar biasa, khususnya media massa on line. Berdasarkan data Dewan Pers, pertumbuhan media massa online di Indonesia mencapai 43.200 unit. Imbas dari pertumbuhan itu, jumlah pekerja pers atau wartawan pun meningkat signifikan. Saat ini diketahui jumlah  wartawan di Indonesia mencapai 200 ribu, dan di PWI Jabar tercatat sekitar 800 anggota. Dewan Pers mensyaratkan wartawan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), sedangkan untuk perusahaan media nya juga harus terverifikasi oleh Dewan Pers. Salah satu syarat verifikasi perusahaan media yaitu masalah tertib administrasi pemenuhan kewajiban perpajakan. Masih banyak perusahaan media yang tidak lolos verifikasi karena masalah perpajakannya. Hal ini menjadi tugas bersama PWI dan DJP untuk memberikan edukasi pada sektor tersebut.

Selain informasi kondisi dunia jurnalistik, tim Kanwil juga mendapat pencerahan mengenai mediamorfosis, yaitu transformasi media komunikasi. Perkembangan teknologi telah membawa media berbasis analog yang bersifat masif ke media berbasis digital yang bersifat interaktif. Menurut Hilman, mediamorfosis merupakan bagian dari dampak revolusi industri 4.0 sehingga menuntut media massa serta stakeholder seperti humas ikut melakukan penyesuaian. "Inovasi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci agar terhindar dari dampak buruk disrupsi sehingga kita bisa berselancar aman di atasnya," kata Hilman. Selain portal media di 12 daerah di pulau Jawa, pihaknya juga memiliki layanan di media sosial dan media luar ruang untuk memudahkan mitra melakukan sosialisasi sekaligus pengumpulan data sehingga informasi menjadi lebih masif, luas dan terarah. Tidak hanya itu, Ayo Media Network juga memiliki layanan media monitoring yang akan memudahkan pekerjaan humas. "Big Data sangat penting dan diperlukan bagi mitra untuk melakukan pemetaan serta analisa sehingga bisa menyusun strategi yang lebih tepat. Dan kami siap mendukung mitra," pungkasnya.

Kepala Seksi Kerjasama dan Humas Kanwil DJP Jabar I Sintayawati Wisnigraha menyampaikan DJP juga melakukan penyesuaian pola kerja baru dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini agar kinerja DJP lebih optimal. "Era digital mendorong kami berubah dan melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Ini sangat penting agar program-program serta kebijakan-kebijakan bisa tersampaikan kepada masyarakat, khususnya kepada wajib pajak dengan cepat dan akurat," ujarnya dalam perbincangan. Saat ini, DJP tengah mengejar perubahan itu melalui reformasi perpajakan. "Dengan lima pilar reformasi perpajakan, yaitu organisasi, SDM, TI dan Basis Data, Proses Bisnis, dan Peraturan, diharapkan kami dapat mengantisipasi dinamika eksternal sekaligus mengamankan pencapaian target penerimaan dan kepatuhan wajib pajak yang diamanahkan kerpada DJP," ujarnya. Karena itu, Sintayawati berharap Ayo Media Network sebagai salah satu perusahaan media yang telah berinovasi bisa ikut mendukung penyebaran informasi perpajakan secara lebih luas, terarah, efektif, dan efisien.(SW)