Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, menyampaikan harapannya agar Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat belajar dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) supaya menjadi negara yang makmur.  Hal ini disampaikannya ketika menemui Duta Besar RRT, Wang Lutong, dalam pertemuan kerja sama RI-RRT di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan (Jumat, 4/7).

“DJP punya tujuan untuk memperluas kapasitas, termasuk memperluas basis pemajakan yang akan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. DJP menerima banyak data dan berharap data bisa bermanfaat untuk kepentingan penerimaan pajak,” ujar Bimo.

Saat ini, DJP berjuang menghimpun penerimaan pajak yang relatif tidak mudah, salah satunya dengan implementasi Coretax DJP. Sistem ini mengintegrasikan seluruh proses bisnis perpajakan menjadi lebih efektif dan efisien, bagi wajib pajak dan pegawai pajak.

DJP mengapresiasi inisiasi dialog bersama ini—sebuah langkah penting untuk berikutnya dapat lebih sering berkomunikasi intensif bersama Tiongkok sebagai mitra untuk kemanfaatan bersama.  

Investor asal Tiongkok di Indonesia tidaklah sedikit jumlahnya. "Saya mengharapkan mereka merupakan wajib pajak yang patuh. Kepatuhan wajib pajak yang berasal dari China (Tiongkok) diharapkan dapat men-direct kepatuhan pajak dari wajib pajak lainnya,” ucap Bimo.

Senada dengan Bimo, Duta Besar RRT mengaku sangat bahagia dengan sambutan baik dari Dirjen Pajak. Ia berkeinginan akan ada forum lain, termasuk forum informal sehingga semakin erat terjalin komunikasi dan kerja sama. 

Menurutnya, Indonesia menghadapi banyak tantangan, seperti demografi luas dan penduduk yang banyak. Karakteristik ini ia nilai mirip dengan negaranya. Kesamaan ini memungkinkan DJP dan Tiongkok memiliki peluang lebih besar untuk pertukaran data. 

Di akhir pertemuan, Wang Lutong mengucapkan selamat untuk penugasan Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak yang baru.

Pewarta: Mohamad Ari Purnomo Aji
Kontributor Foto: Hanny Hardi, Paruhum Aurora Sotarduga Hutauruk
Editor: Yacob Yahya

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.