Oleh: Lisa Amalia Artistry Ramadhani, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak   

Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mengumpulkan 272 admin media sosial (Taxmin) unit vertikal dalam acara Kumpul Nasional Taxmin di Aula Cakti Buddhi Bhakti, Gedung Mar’ie Muhammad, Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta (Selasa, 14/8) 

Menggunakan seragam bernuansa Asian Games 2018 yang kasual, acara ini membangun atmosfer semangat yang kental dengan ciri khas millennial sekaligus bentuk dukungan Ditjen Pajak pada acara Asian Games 2018. 

Acara dibuka langsung oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama. Selain menekankan tentang tugas Taxmin yang harus membangun reputasi positif sebagai wajah institusi, Yoga kembali mengingatkan peran Taxmin sebagai saluran untuk menyampaikan alasan dan tujuan Reformasi Perpajakan yang harus dipahami seluruh pegawai Ditjen Pajak. 

"Aktivitas akun media sosial yang berafiliasi dengan Ditjen Pajak turut andil menentukan persepsi pengguna jejaring sosial terhadap reputasi organisasi Ditjen Pajak. Bijaklah dengan apa yang Anda post, share dan like," pungkasnya. 

Kasubdit Humas Ditjen Pajak, Ani Natalia, turut memaparkan tentang ikhtisar komunikasi dalam Reformasi Pajak yang diharapkan dipahami seluruh pegawai Ditjen Pajak melalui Taxmin sebagai tombak informasinya. "Paling tidak seluruh pegawai Ditjen Pajak mencapai tahapan understanding. Memahami tentang perubahan itu sendiri, mengapa kita membutuhkannya dan mengerti peran keterlibatan dirinya untuk memitigasi dampak yang terjadi," kata Ani.

Selain itu, mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam memasuki tahun politik, Taxmin disuguhi materi tentang netralitas ASN yang langsung disampaikan oleh Bidang Investigasi Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan, M. Dody Fachrudin. Mengingat pengaduan dari Ditjen Pajak yang diterima Itjen melalui Tim WISE meningkat drastis dari 2 pengaduan di tahun 2017 menjadi 17 pengaduan sampai dengan Agustus 2018 maka ini menjadi hal yang krusial untuk mendapatkan perhatian lebih. "ASN telah diberi rambu-rambu dalam menata aspirasi politik namun tetap loyal dan berdedikasi kepada negara. Internet is forever. Don’t develop a bad reputation," ungkapDody.

Penguatan materi netralitas ASN ini juga disampaikan melalui pemaparan tentang pengawasan dan pembinaan atas penggunaan jejaring sosial pegawai Ditjen Pajak oleh Direktorat KITSDA sebagai unit kepatuhan internal Ditjen Pajak. Upaya penanganan yang selama ini telah dan sedang dilakukan Ditjen Pajak adalah menerbitkan peraturan melalui SE/instruksi, internalisasi penggunaan jejaring sosial yang santun, pemantauan penggunaan jejaring sosial pegawai Ditjen Pajak, serta pengawasan dan pembinaan oleh atasan langsung. "Kondisi politik dan keamanan saat ini rentan terhadap pergeseran elemen masyarakat dan berpotensi menimbulkan perpecahan. Sebagai pegawai Ditjen Pajak sekaligus ASN, tetaplah jaga netralitas dan integritas," pesan Hari Gumelar selaku Direktur KITSDA. 

Poin penting tentang Digital Public Relations dan Tren Sosial Media dalam institusi pemerintahan sendiri disampaikan oleh Alois Wisnuhardana yang menjabat sebagai advisor Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden. Alois juga mengimbau Taxmin untuk menyebarkan konten yang bersifat optimisme sebagai wajah institusi untuk meningkatkan engagement dengan masyarakat. "Bangun reputasi melalui interaksi yang positif," jelasnya. 

Puncak acara Kumpul Nasional Taxmin ini adalah pemberian penghargaan kepada sepuluh Admin Media Sosial Terbaik periode 2017-2018 dan Influencer Sosial Media Teraktif oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. 

Direktur Jenderal Pajak, Robert Pakpahan, yang turut hadir mendampingi Menteri Keuangan berpesan, "Tujuan memanfaatkan sosial media secara efektif adalah memitigasi dampak-dampak negatif. Jadikan sosial media menjadi alat yang paling efektif untuk memberikan informasi tentang perpajakan dan visi misi Ditjen Pajak."

Dalam keynote speech-nya, Sri Mulyani mengatakan, "Admin akan sangat menentukan what kind of virus yang akan kalian sebarkan. Lakukan edukasi, informasi, dan investigasi dalam hal menciptakan imej yang positif melalui sosial media."

Peserta sangat terlihat antusias dan semangat menikmati setiap sesi acara yang disuguhkan. Merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi Taxmin yang diberikan kepercayaan begitu besar oleh institusi untuk mengelola reputasi dan nama baik Ditjen Pajak melalui sosial media unit vertikalnya masing-masing. Ini memang bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan beban yang terlalu sulit untuk diupayakan.

Hadirnya Menteri Keuangan dan Direktur Jenderal Pajak dalam acara ini juga memberikan kesan mendalam bagi Taxmin bahwa tugas yang diemban bukanlah tugas yang sekadarnya. Hal ini juga memacu Taxmin untuk bekerja bersama meningkatkan engagement masyarakat terhadap Ditjen Pajak yang pastinya akan berpengaruh besar terhadap tingkat kepatuhan pajak dan tax ratio nantinya. Secara keseluruhan acara berjalan sukses, worth it dan berkesanbagi seluruh pihak yang terlibat khususnya para Taxmin. 

Setelah memberikan penghargaan kepada sepuluh Admin Media Sosial Terbaik periode 2017-2018 dan Influencer Sosial Media Teraktif, Menteri Keuangan menutup acara Kumpul Nasional Taxmin dengan mengatakan, "Jangan pernah Lelah membela Republik Indonesia." (*) 

*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.