Hakordia, Millenials, dan Berkarya

Oleh : Reggy Novri Purwandhy, Pegawai Tugas Belajar Direktorat Jenderal Pajak
Generasi milenial di tempat kerja telah memasuki era-nya dalam menantang batasan-batasan di dunia kerja tradisional. Generasi milenial yang memiliki pemikiran, keinginan, dan etos kerja yang unik, telah mendorong manajemen Sumber Daya Manusia beradaptasi dengan perubahan budaya kerja saat ini. Perubahan zaman yang telah memasuki era serba digitalisasi dan otomasi, 'memaksa' pemerintah untuk segera menyiapkan generasi milenial menjadi angkatan kerja yang kompetitif dan produktif.
Pun demikian dengan upaya pemberantasan korupsi. Sudah seharusnya generasi muda menjadi garda terdepan dalam menangkal upaya penggelapan kekayaan negara tersebut. Integritas menjadi hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada generasi muda sejak usia dini. Terlebih, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Hadiyanto, sekarang ini hampir 53% pegawai Kementerian Keuangan berisi anak muda. Jumlah ini diprediksi akan meningkat menjadi 70% pada tahun 2022.
Tantangan mereka (para milenial), bahkan kita semua, adalah merawat integritas. Hal ini akan menjadi cara ampuh untuk melawan praktik korupsi yang kian menjamur.
Passion-lah yang mendasari mereka melakukan pekerjaannya. Jika memang sudah menjadi passion-nya, tanpa dibayar pun, bisa jadi seorang milenial akan senang hati mengerjakan pekerjaan tersebut. Seorang milenial terlihat seperti pecandu kerja, memasang target untuk mencapai prestasi, bersemangat menampilkan hasil kerja yang baik. Mereka tak mempermasalahkan bekerja di Instansi Pemerintah meski kawan sejagatnya banyak memilih karir di luar yang menggiurkan. Mereka tak lagi berpikir untuk 'menggendutkan kantongnya sendiri'.
Acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di lingkungan Kementerian Keuangan tanggal 9 Desember 2018 menjadi langkah konkrit Kementerian Keuangan dalam upaya melibatkan generasi milenial melawan korupsi. Acara ini mendorong generasi milenial turut menyediakan karya digital yang tak hanya viral, tapi juga berfaedah mengkampanyekan anti-korupsi melalui jagat maya.
Namun, pelibatan generasi milenial sedianya tak sekadar penyedia konten-konten kreatif anti-korupsi. Lebih jauh lagi, untuk memberikan suara yang positif, termasuk menjaga martabat institusi. Jangan pernah mengalah dan menyerah terhadap orang-orang yang hendak merusak Republik Indonesia ini.
Acara Hakordia kemarin merupakan upaya untuk menciptakan pemahaman bahwa generasi milenial mempunyai peran sebagai aktor utama bagi pemberantasan korupsi, karena gerakan tersebut tentunya membawa dampak perubahan bagi Instansi Pemerintah dan juga kesejahteraan masyarakat.
Pada akhirnya, generasi milenial akan menjadi harapan dan tumpuan bangsa ini. Generasi milenial yang ada hari ini akan tumbuh dan berkembang menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Biarkan generasi ini berkreasi dan berjuang dengan cara mereka sendiri selama itu untuk kepentingan bersama. Perbedaan cara berjuang tidak akan pernah menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah ketika tujuan perjuangan itu tidak lagi sama. (*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja.
- 647 kali dilihat