
Tim penyuluh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Blitar mengenalkan pajak kepada 30 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik Yos Soedarso 3 Blitar melalui berbagai permainan dalam acara Pajak Bertutur (Jumat, 27/7).
Acara Pajak Bertutur yang mengusung tema “Sadar Pajak Bukti Peduli Pada Negeri” ini dibuka dengan penampilan tari Sri Ganyong oleh peserta Pajak Bertutur, Rademta dan Veronika. Veronika mengungkapkan bahwa tari ini berasal dari Banyuwangi yang menceritakan tentang orang desa yang merantau ke kota. “Ini bercerita tentang orang desa yang pergi ke kota namun tidak mampu beradaptasi sehingga menjadi gila,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, Cecilia Retno Delfia. Ia mengaku senang dengan adanya program pengenalan pajak sejak dini dan berharap kerja sama lain dengan kantor pajak di masa mendatang. “Saya senang anak-anak dikenalkan pajak. Anak-anak inilah yang nanti akan menjadi calon penerus bangsa yang harus taat perpajakan,” ungkapnya. Kemudian Sukismanto, pelaksana harian (Plh) Kepala KPP Pratama Blitar, memberikan gambaran umum tujuan dari program pajak bertutur yang dilakukan di sekolah ini. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengenalkan fungsi pajak bagi pembangunan Indonesia kepada masyarakat sejak dini. Ia juga melakukan tanya jawab dengan peserta dan memberikan hadiah berupa cokelat.
Selanjutnya, peserta diuji pengetahuan awal perpajakannya melalui sebuah permainan yang disiapkan tim penyuluh di laman www.quizziz.com. Beberapa peserta mampu menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. "Wah, banyak yang sudah paham pajak ya," puji Lina, pemateri Pajak Bertutur.
Kemudian, tim penyuluh menyampaikan materi pentingnya pajak bagi pembangunan Indonesia. Penyuluh menyebutkan berbagai fasilitas umum apa saja yang dibiayai dengan uang pajak. Selanjutnya, tim penyuluh mengajak peserta bermain teka-teki silang (TTS) terkait materi yang telah disampaikan.
Namun, untuk mendapatkan pertanyaan TTS, peserta harus mengambil dan memecahkan balon yang sudah disiapkan panitia. Peserta juga diajak bermain estafet tebak gaya. Kata yang dimainkan berhubungan dengan fungsi pajak. Salah satunya, peserta diminta memperagakan kata “jalan raya” kepada anggota kelompoknya, tetapi anggota kelompoknya tidak dapat menebak dengan benar.
“Bengkel gergaji,” tebak anggota kelompok terakhir saat melihat temannya menjelaskan kata “jalan raya” dengan menggerakan tangannya ke depan dan ke belakang.
Rangkaian acara ditutup dengan flashmob tim penyuluh bersama peserta pajak bertutur dengan diiringi lagu tema pajak bertutur yang berjudul “Sadar Pajak”. “Belajar pajak gak susah ternyata. Menyenangkan,” ujar Axel, salah satu peserta saat ditanya kesannya terhadap kegiatan Pajak Bertutur.
Pewarta: Pricillia Dewi Megawati |
Kontributor Foto: Rila Al Yussa |
Editor: Faris Aulia Rahman |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 32 views