Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Barat merilis kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Jawa Barat periode sampai dengan bulan Agutus 2022 melalui siaran pers secara tertulis kepada media,  di Kota Bandung (Kamis, 29/9).

Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Barat dalam siaran persnya, kinerja APBN Regional Jawa Barat sampai dengan bulan Agustus 2022 mengalami surplus yang ditopang kinerja berbagai sektor, salah satunya dari sisi pendapatan. Kinerja pendapatan terus tumbuh dengan baik sebesar 41,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Komponen pendapatan negara terbesar bersumber dari penerimaan perpajakan. Pendapatan sektor perpajakan di Provinsi Jawa Barat sampai dengan bulan Agustus 2022 tercatat sebesar Rp92,06 triliun atau 73,59 persen dari target setahun.  Sedangkan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi pendapatannya mencapai Rp3,58 triliun atau 81,78 persen dari target 2022. Realisasi perpajakan tumbuh sebesar 41,70 persen (yoy) dan PNBP tumbuh  27,23 persen (yoy).

Capaian realisasi penerimaan perpajakan bersumber dari penerimaan pajak dan kepabeanan dan cukai. Dari sisi penerimaan pajak, hingga akhir Agustus 2022 realisasi sektor pajak tercatat sebesar Rp65,93 triliun atau 74,22 persen terhadap target APBN. Penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 48,19 persen secara (yoy).

Pertumbuhan terbesar dan dominan ada pada penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), masing-masing mengalami tumbuh sebesar 63,92 persen dan 33,73 persen. Kinerja penerimaan pajak tumbuh positif karena kebijakan insentif pajak, Program Pengungkapan Sukarela,  dan pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat Jawa Barat.

Sedangkan penerimaan perpajakan yang bersumber dari kepabeanan dan cukai di Jawa Barat, realisasi sampai dengan akhir Agustus 2022 mencapai Rp26,13 triliun atau 72,06 persen terhadap target APBN tahun 2022. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan positif sebesar 27,59 persen (yoy).

Sampai akhir Agustus 2022, realisasi belanja negara di Jawa Barat tercatat sebesar Rp69,05 triliun atau 61,93 persen dari target APBN, lebih baik dari tahun 2021 yang mencapai 60,07 persen. Realisasi belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp24,88 triliun atau 55,39 persen dari target APBN 2022 dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp44,17 triliun atau 66,34 persen dari target.

Dana APBN juga dialokasikan untuk program Perlindungan Sosial (Perlinsos) dan pemulihan ekonomi, antara lain meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, serta BLT Dana Desa.

Pemulihan ekonomi akan terus berlangsung di tengah kondisi ekonomi global yang masih menghadapi berbagai tekanan dan ketidakpastian. Kesehatan APBN menjadi hal penting yang harus dijaga untuk menciptakan sentimen positif. Dengan dijalankannya APBN secara adaptif dan fleksibel, diharapkan daya beli masyarakat semakin baik dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terus mengalami peningkatan.

 

 

Pewarta: Sintayawati Wisnigraha
Kontributor Foto:Sintayawati Wisnigraha
Editor: Sintayawati Wisnigraha