
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 25/PMK. 04/2005
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 441/KMK.05/1999 TENTANG PENGGUNAAN JAMINAN TERTULIS UNTUK MENJAMIN PEMBAYARAN PUNGUTAN BEA MASUK, CUKAI, DENDA
ADMINISTRASI, DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
				
 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 MEMUTUSKAN:  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 Menetapkan  | 
			
				 : 
  | 
			
				 PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 441/KMK.05/1999 TENTANG PENGGUNAAN JAMINAN TERTULIS UNTUK MENJAMIN PEMBAYARAN PUNGUTAN BEA MASUK, CUKAI, DENDA ADMINISTRASI, DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR.  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 Pasal I  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 441/KMK.05/1999 tentang Penggunaan Jaminan Tertulis Untuk Menjamin Pembayaran Pungutan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Dan Pajak Dalam Rangka Impor diubah sebagai berikut :  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 1.  | 
			
				 Ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 menjadi berbunyi sebagai berikut : 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 ”Pasal 4 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 (1)  | 
			
				 Jangka waktu Jaminan Tertulis adalah :  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 a.  | 
			
				 Selama Jangka waktu penangguhan ditambah 30 (tiga puluh) hari, untuk Jaminan Tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 b.  | 
			
				 Selama 90 (sembilan puluh) hari, untuk Jaminan Tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 c.  | 
			
				 Berlaku secara terus-menerus, untuk Jaminan Tertulis yang dipertaruhkan berdasarkan persetujuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 (2)  | 
			
				 Dalam hal jangka waktu penangguhan/fasilitas diperpanjang, berdasarkan persetujuan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau pejabat yang ditunjuknya, Jaminan Tertulis disesuaikan jangka waktunya.”  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 2.  | 
			
				 Ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf c diubah dan ditambah 2 (dua) huruf yaitu huruf d dan huruf e dan ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 5 menjadi berbunyi sebagai berikut : 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 ”Pasal 5 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 (1)  | 
			
				 Importir yang diberikan izin mempertaruhkan Jaminan Tertulis adalah :  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 a.  | 
			
				 Instansi Pemerintah;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 b.  | 
			
				 Importir yang mengimpor barang untuk pengerjaan proyek-proyek pemerintah;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 c.  | 
			
				 Importir Produsen atau importir yang mempunyai Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT);  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 d.  | 
			
				 Importir penerima fasilitas Jalur Prioritas;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 e.  | 
			
				 Perusahan pelayaran dan perusahaan penerbangan yang menerima fasilitas impor sementara.  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 (2)  | 
			
				 Importir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, c, d, dan e harus memenuhi syarat :  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 a.  | 
			
				 Dapat menunjukkan bukti kepemilikan aset/kekayaan perusahaan;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 b.  | 
			
				 Tidak mempunyai utang pajak dalam 2 (dua) tahun terakhir yang melebihi jumlah aset perusahaan;  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 c.  | 
			
				 Mempunyai reputasi yang baik.”  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
			
				 
  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 Pasal II  | 
		|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 Peraturan Menteri Keuangan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| 
				 
  | 
			
				 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.  | 
		||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 April 2005
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JUSUF ANWAR