
Tak Kurang dari 700 mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia mengikuti Webinar (Seminar Web) Pajak Bertutur dalam rangkaian peringatan Hari Pajak 2020 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pajak melalui media Zoom di Kantor Pusat Direktorat Jederal Pajak, Jakarta (Rabu, 17/05).
Mengusung tema “Dengan Gotong Royong, Generasi Muda Dukung Negeri #BangkitBersamaPajak”, Pajak Bertutur kali ini menghadirkan Ekonom dan Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, Direktur Pelayanan, Penyuluhan, dan Hubungan Masyarakat Hestu Yoga Saksama, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Hendarman, dan Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fadjar Hutomo sebagai narasumber, serta Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan (KLIP) Henny Setyawati sebagai Moderator.
Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam sambutannya mengajak generasi muda untuk terus bersama-sama bercerita tentang pajak dan bergotong-royong untuk menghadapi pandemi melalui pajak. “Gotong-royong merupakan budaya bangsa Indonesia, gotong-royong untuk pajak juga seharusnya menjadi bagian dari budaya Indonesia, tidak hanya saat pandemi, tapi juga di masa yang akan datang,” tuturnya.
Muhammad Chatib Basri dalam kesempatan kali ini menjelaskan tentang manfaat pajak untuk kepentingan masyarakat serta keadaan ekonomi di masa pandemi. Chatib Basri menyebutkan, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat menikmati barang publik, dan barang publik inilah yang dibiayai dari pajak. Uang yang dikumpulkan melalui pajak selanjutnya dialokasikan ke berbagai sektor. “Oleh karena itu, ada unsur aspek demokrasi di sini. Jadi pajak adalah cerminan dari demokrasi,” terang Chatib Basri.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbud RI Hendarman dalam paparannya menjelaskan mengenai penguatan karakter cerdas generasi muda di Indonesia. Hendraman menyebutkan, untuk membentuk suatu kesadaran membutuhkan waktu dan proses yang panjang. “Ke depan, kita harap tidak hanya mengedukasi, tapi menjadikan pajak itu suatu kebiasaan dan budaya,” ungkap Hendraman. “Proses edukasi kita harus menggunakan cara-cara kekinian, karena perkembangan zaman dapat menjamah generasi milenial,” imbuhnya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo menyampaikan pentingnya peran milenial dan sektor parekraf dalam membantu pemulihan negara pascapandemi. “Milenial dan ekonomi kreatif masih memiliki peluang seiring makin meningkatnya konsumsi digital dan pruduk-produk kreatif yang bisa dinikmati digital. Dan pajak sangat bermanfaat bagi kita di era digital ini, untuk membentuk digital credibility,” ungkap Fadjar. “Jika ditanya apa sih manfaatnya kita membayar pajak? Selain merupakan bentuk patriotisme kita untuk penyelenggaraan negara, bagi kita para pengusaha, pajak membentuk kredibilitas digital. Sehingga memudahkan kita menunjukkan catatan usaha kita kepada lembaga keuangan,” imbuhnya.
Kegiatan Pajak Bertutur yang merupakan rangkaian kegiatan untuk memperigati Hari Pajak 2020 ini juga disiarkan melalui akun Youtube DitjenPajakRI dan diikuti oleh ratusan penonton hingga akhir acara.
- 102 views