
Setelah melakukan pemantauan dan penyelidikan dengan cermat, Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya berhasil meringkus sindikat pemalsu bea meterai yang dipimpin oleh DJ. Gerombolan itu diketahui telah melancarkan aksinya selama tiga tahun terakhir, dan membuat negara merugi sebesar total Rp. 6.065.163.750, 00.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Prabowo Argo Yuwono yang memimpin konferensi pers pengungkapan perkara menjual, mengedarkan, menyimpan untuk diedarkan meterai yang diduga palsu mengatakan bahwa awal kecurigaan peredaran meterai palsu adalah adanya penurunan penerimaan pajak dari bea meterai. "Setelah Direktorat Intelijen Perpajakan melakukan telaah dan investigasi, diketahui memang adanya oknum yang memalsukan dan membentuk sindikat," ujarnya pada Selasa (20/03) di Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya.
Dalam konferensi pers tersebut, Argo juga menjelaskan kalau sindikat ini beroperasi melalui media daring. Mereka menjajakan meterai palsu melalui situs-situs marketplace seperti bukalapak, tokopedia, dan shopee. Melalui situs tersebut, mereka menjual meterai 6000 seharga Rp 1.500,-. Meterai ini, setelah melalui proses pengecekan oleh Peruri, ternyata palsu.
Modus operandi yang dijalankan oleh pelaku antara lain dengan membuka blog yang di dalamnya terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi untuk pemesanan. Ketika terdapat pemesanan meterai palsu dan sepakat untuk jual beli meterai palsu, pelaku kemudian memberikan nomor rekening atas nama orang lain agar transaksi tersebut tidak terdeteksi. Setelah dilakukan pembayaran, pelaku kemudian mengirim barang melalui JNE ke alamat pembeli. Dalam tiap transaksinya, pelaku membeli 1 rim meterai palsu seharga Rp 10 juta kemudian dijual seharga Rp 30 juta, sehingga terdapat keuntungan Rp 20 juta setiap penjualan 1 rim meterai palsu.
Dalam kesempatan ini pula, Kepala Subdirektorat Forensik dan Barang Bukti Direktorat Penegakan Hukum Joni Isparianto yang turut hadir menjelaskan mengenai bagaimana mengidentifikasi meterai palsu. Ciri-ciri meterai asli adalah Hologram stripe berwarna Warna dasar silver, memiliki gambar Garuda Pancasila, logo Kementerian Keuangan, dan teks “PAJAK”, serta Full Color Image (Warna-warni hologram terlihat secara kasat mata).
Kemudian, ciri lain yang penting adalah cetakan dasar yang dapat berpendar di bawah sinar UV, adanya tiga jenis perforasi yaitu perforasi bintang yang terdapat pada sisi kiri, perforasi oval yang terdapat pada bagian kiri dan kanan, dan perforasi bulat pada seluruh sisi sebagai pemisah antar keping yang berfungsi untuk pemisahan antar keping.
Lalu, yang tidak kalah penting adalah cetakan utama meterai yang akan terasa kasar apabila diraba dengan ujung jari. Lalu ada juga tinta alih warna yaitu tinta yang bisa berubah warna apabila dilihat pada sudut pandang yang berbeda. Untuk meterai dengan nominal 3000 rupiah, menggunakan tinta alih warna green to blue, sedangkan untuk nominal 6000 rupiah menggunakan tinta alih warna magenta to green.
Joni berharap agar masyarakat bisa mengenali meterai palsu ini agar mereka bisa waspada dan mampu melaporkan peredaran meterai palsu yang merupakan tindak kejahatan dan berimbas kepada penerimaan negara.
- 116 views