Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Selong melaksanakan kegiatan Tax Goes To School (TGTS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sikur Lombok Timur. Kegiatan yang dihadiri oleh 65 siswa/i kelas X dan XI ini mengambil tema "Lampaui Batas, Bangkit Untuk Indonesia Emas” bertujuan untuk mengenalkan peranan pajak sejak dini kepada para siswa/i (Sabtu, 23/11).
Kepala SMK Negeri 1 Sikur Hasbi Ahmad dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas terpilihnya SMK Negeri 1 Sikur sebagai tempat pelaksanaan TGTS ini.
“Terselenggaranya acara ini semoga bisa memberikan manfaat dan pengetahuan kepada siswa/i dan guru di sini,” ungkap Hasbi pada sambutan yang diberikan.
Beliau menambahkan pengenalan pajak sejak dini akan sangat bermanfaat untuk para siswa/i ke depannya. Ketika nanti sudah bekerja atau memiliki usaha, kita sudah mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai wajib pajak.
SMKN 1 Sikur memiliki 1.364 siswa/i dan merupakan salah satu sekolah kejuruan dengan jumlah siswa terbanyak di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Sekolah kami juga memiliki program magang ke luar negeri, tepatnya ke hotel – hotel bintang 4 di Malaysia,” ucapnya.
Selain itu, tahun ini SMKN 1 Sikur juga memperoleh penghargaan AISO 2024, dalam kategori penguatan program NTB Maju Melaju dengan SMK Pelaksana Teaching Factory (TEFA) Terbaik 2024.
Kepala KPP Pratama Praya Widi Pramono dalam sambutannya menyampaikan wilayah kerja KPP Pratama Praya yang meliputi Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur. Khusus di Kabupaten Lombok Timur, terdapat satu kantor pembantu yaitu Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Selong.
“Pada kesempatan ini, kami ingin memberikan pemahaman kepada siswa/i terkait pentingnya pajak untuk pembangunan negara, sebagai contoh ada beberapa fasilitas publik seperti jalan raya, gedung rumah sakit, sekolah negeri itu dana pembangunannya berasal dari pajak,” jelas Widi.
Widi menambahkan, dengan terselenggaranya TGTS ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pajak.
“Kenapa kesadaran pajak itu penting? Karena dalam struktur APBN kita, 71% pendapatan negara bersumber dari pajak dalam negeri. Semakin tinggi penerimaan pajak, maka anggaran yang bisa dipergunakan untuk membangun Indonesia juga semakin banyak, tujuan akhirnya untuk meningkatkan kemakmuran rakyat,” tuturnya. Selain itu, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), porsi untuk sektor pendidikan mencapai 20%.
“Ini merupakan bukti nyata dukungan pemerintah untuk sektor pendidikan,” ucap Widi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Lutvie Begum Fahira. Para siswa/i diberikan pemahaman mengenai pajak dan manfaatnya dengan cara yang menyenangkan. “Untuk mencapai cita – cita Indonesia Emas 2045, diperlukan peran aktif teman – teman sebagai generasi muda,” tutur Begum.
Begum menjelaskan, jika semua generasi produktif di tahun 2045 itu merupakan pembayar pajak, maka APBN kita akan berkali – kali lipat dari sekarang. Tentu dengan semakin banyaknya anggaran, pembangunan infrastruktur maupun peningkatan sumber daya manusia dapat lebih ditingkatkan. Setelah materi disampaikan, peserta diajak berpartisipasi dalam permainan edukatif seputar perpajakan dan kuis interaktif yang membuat suasana berlangsung seru dan meriah namun tetap kondusif.
Pewarta: I Wayan Sukra Ekayana |
Kontributor Foto: Rania Adun Zuleika |
Editor: Nur Hafissa Azrin |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 11 views