Sebanyak 70 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai desa di Kabupaten Semarang mengikuti Program Business Development Services (BDS) yang diselenggarakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Pratama Salatiga bersama Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Ungaran di Aula Rumah Kemasan dan Promosi PLUT Kabupaten Semarang, Jalan Fatmawati No. 161, Tuntang, Kab. Semarang (Selasa, 5/11).
Program ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan dukungan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) agar semakin mandiri dan mampu berkembang dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif.
Dalam acara yang mengusung tema "Membangun Indonesia dari Kemandirian Desa" ini, hadir sebagai narasumber Bramasto Aditomo dari KPP Pratama Salatiga, Pandu Sinar Riyadi, S.E., M.M. dari BPD Jateng Cabang Ungaran, dan Bambang Wahyu Nugroho selaku Direktur Bumdesa Aji Bodronyono. Para narasumber memberikan wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan BUMDes untuk lebih mandiri dan berdaya saing.
Kepala KPP Pratama Salatiga dalam sambutannya menyampaikan bahwa BUMDes dan BUMDesma dari berbagai desa di Kabupaten Semarang terpilih untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam rangka meningkatkan kapasitas mereka. “Program BDS ini dirancang untuk memberikan pembinaan, pelatihan, dan asistensi terkait kewajiban perpajakan sehingga BUMDes dapat berkembang dengan lebih baik. Kami berharap dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kewajiban perpajakan, BUMDes dapat beroperasi lebih transparan dan akuntabel,” ujar Rachmawan.
Lebih lanjut, Rachmawan menjelaskan pentingnya peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat Indonesia. “Keberhasilan BUMDes dan desa mandiri sangat bergantung pada APBDes yang sebagian besar bersumber dari pajak yang dipungut oleh negara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk saling mendukung dan memahami pentingnya kontribusi pajak untuk kemajuan desa,” tambahnya.
Bambang Wahyu Nugroho, Direktur BUMDesa Aji Bodronyono, memberikan motivasi kepada pengurus BUMDes di Kabupaten Semarang. Menurutnya, BUMDes memiliki potensi besar dalam memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat desa. “BUMDes Aji Bodronyono di Desa Sumowono telah berhasil mengelola beberapa unit usaha yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Salah satu unit yang memiliki dampak terbesar adalah Pasar Desa Sumowono, yang selain memberikan hasil terbesar untuk BUMDes, juga menyerap tenaga kerja terbanyak dengan 17 orang karyawan,” ujarnya.
Bambang juga mengungkapkan unit-unit usaha lain seperti Lembaga Keuangan Desa (Unit Simpan Pinjam) dan pengelolaan sampah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal dan lingkungan. “Lembaga Keuangan Desa kami memiliki 800 nasabah dengan tingkat pertumbuhan yang hampir 100%. Selain itu, pengelolaan sampah menjadi unit dengan efek sosial terbesar, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujarnya.
KPP Pratama Salatiga berharap dengan bantuan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, BUMDes dan BUMDesma di Kabupaten Semarang semakin mandiri, efisien, dan berdaya saing. Langkah ini juga dapat mendorong pengelolaan sumber daya desa yang lebih baik.
Pewarta: Vella Nur Hamida |
Kontributor Foto: Annisa Miftakhul H |
Editor: |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 11 views