Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega menyelenggarakan kegiatan Tax Goes to Campus (TGTC) di Satu University, Jalan BKR nomor 63 Bandung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan pajak sedari dini kepada para mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa (Jumat, 13/9).

Dalam sambutannya, Rektor Satu University Win Ce mengaku bangga karena kampus yang dipimpinnya dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Tax Go To Campus KPP Pratama Bandung Tegallega. Selain itu, beliau pun berpesan kepada seluruh mahasiswa yang menjadi peserta acara TGTC untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk belajar mengenai salah satu bagian hal yang penting dalam pembangunan negara tercinta Republik Indonesia yaitu perpajakan.

Di kesempatan yang sama, Kepala KPP Pratama Bandung Bojonagara Dadang Karna Permana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satu University atas seluruh dukungan yang diberikan sehingga kegiatan TGTC 2024 dapat dilaksanakan.

”Tujuan penyelenggaraan kegiatan TGTC adalah meningkatkan kesadaran pajak melalui pengetahuan perpajakan bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Mahasiswa sebagai para calon wajib pajak di masa yang akan datang dipandang perlu memahami dan mengerti pentingnya pajak dalam pembangunan negara,” ujar Dadang.

Ia pun menjelaskan bahwa warga negara perlu menyadari perihal pentingnya pajak. Menurut Dadang, warga negara yang menyadari pentingnya pajak akan mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan melalui sadar dan patuh pajaknya.

Penyuluh Pajak KPP Pratama Bandung Tegallega Devia Sri Maharani menjadi narasumber di acara yang dipandu oleh pembawa acara pegawai KPP Pratama Bandung Tegallega Nurfazia Tresna Yudisty dan salah satu mahasiswa Satu University Listu Azzura. Di kesempatan itu, Devia menjelaskan bahwa pada tahun 2045 Indonesia mepunyai visi untuk mencapai Indonesia Emas yaitu 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

”Indonesia emas merupakan konsep yang merujuk pada periode di mana Indonesia diharapkan mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, teknologi, pendidikan, dan kualitas hidup. Tujuannya adalah untuk membawa Indonesia ke puncak kejayaannya, dengan standar hidup yang tinggi dan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk mencapai Indonesia emas, tutur Devia, perlu persiapan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat. Indonesia emas 2045 dapat dicapai apabila infrastruktur memadai, SDM yang berkualitas, kemampuan mengadopsi teknologi terkini, pembangunan daerah yang baik dan kebijakan ekonomi yang tepat.

”Selain itu, Indonesia juga faktor yang kuat pendukung tercapainya visi Indonesia emas 2045 yaitu bonus Demografi. Generasi muda saat ini adalah calon generasi emas di mana pada tahun 2045 (21 tahun lagi). Anak-anak muda akan berada pada usia produktif dan diproyeksikan mendominasi sekitar 52% dari proyeksi jumlah penduduk pada saat 2045 (309 juta jiwa),” ujar Devia.

Lebih lanjut, Devia menjelaskan untuk mencapai visi tersebut diperlukan Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara (APBN) yang kuat. Untuk menjadi APBN yang kuat perlu ditopang oleh penerimaan negara, yang utamanya adalah dari penerimaan pajak.

“Pajak kemudian akan digunakan untuk membiayai pembangunan melalui belanja negara. Contoh belanja negara dengan sumber pajak antara lain pembangunan kereta cepat, pembangunan rumah sakit, perbaikan sekolah, pemberian beasiswa,” tuturnya.

Generasi muda, sambung Devia, diharapkan menjadi generasi muda yang produktif dalam berbagai profesi. Dengan menjadi generasi yang produktif, berapapun kontribusi atas pembayaran pajak yang didapat dari profesi maupun usaha akan menjadi bagian dari proses menuju sukses pembangunan Indonesia.

“Warga negara yang tidak membayar pajak akan menjadi beban bagi negara dimana mereka hanya menikmati dengan cuma-cuma seluruh fasilitas negara tanpa berkontribusi atau menjadi free rider,”ungkapnya.  

Pada akhir presentasi narasumber mengajak para peserta yang notabene belum memiliki kewajiban sebagai subjek pajak agar mulai dan senantiasa peduli dengan  perpajakan Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan  menjaga hasil pembangunan dan meningkatkan kualitas diri dengan belajar sebaik-baiknya untuk melanjutkan pembangunan di negara tercinta.      

Mengakhiri kegiatan TGTC, diselengarakan kuis dan cerdas cermat perpajakan. Total apresiasi dan hadiah dalam cerdas cermat tersebut adalah uang pembinaan senilai 1,2jt. Seluruh rangkaian acara TGTC 2024 KPP Pratama Bandung Tegallega berakhir pada pukul 15.00 WIB.

 

Pewarta: Sri Hartati Gultom
Kontributor Foto: KPP Pratama Bandung Tegallega
Editor: Fanzi SF

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.