Jakarta, Selasa 30 April 2024 - Kementerian Keuangan menyelenggarakan kegiatan Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional DKI Jakarta dengan menyampaikan kinerja APBN Regional DKI Jakarta melalui konferensi pers yang digelar secara daring pada hari Selasa 30 April 2024. Kegiatan diikuti oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Jajaran Forkompinda DKI Jakarta, Pimpinan Instansi Vertikal, seluruh Unit Eselon I Kementerian Keuangan dan seluruh Kanwil Direktorat Jenderal Pajak dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak se-DKI Jakarta, serta para Pimpinan Perguruan Tinggi atau yang mewakili dalam upaya mendukung implementasi Ekosistem Kehumasan Kemenkeu Satu (EKSIS).
Pada konferensi pers kali ini Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi DKI Jakarta Mei Ling membuka acara dengan menyampaikan Progres Kinerja APBN Regional DKI Jakarta.
Mei Ling menyampaikan meteri Perkembangan Ekonomi Regional dan APBN Regional DKI Jakarta. Diawali dengan perkembangan Inflasi DKI Jakarta bahwa Inflasi Triwulan I Tahun 2024 masih baik dan stabil. Inflasi sebesar 2,18% (yoy), dan 0,37% (mtm), sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,33%, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02% dan kelompok kesehatan sebesar 0,19%.
Kegiatan strategis yang rutin dilakukan dalam pengendalian Inflasi adalah Sinergi Forkopimda, TPID dan Satgas Pangan dalam monitoring harga dan stok secara rutin, serta kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan daerah pemasok. Selain Inflasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) semua dalam kondisi optimis dan berada atas IKK nasional. Dalam Neraca Perdagangan terlihat ada kenaikan ekspor yang meningkat 15,83% yoy maupun 26,08% mtm. Sedangkan untuk impor terjadi penurunan 22,94% yoy namun terjadi kenaikan 0,35% mtm.
“APBN Regional DKI Jakarta hingga Maret 2024 mencatatkan realisasi pendapatan sebesar Rp389,58 triliun (24,64% dari target) yang mengalami penurunan 7,07% (yoy) sedangkan realisasi belanja tercatat sebesar Rp335,20 triliun (16,35% dari pagu) mengalami pertumbuhan sebesar 17,34% bila dibandingkan tahun lalu,” tambah Mei Ling.
Kinerja Belanja Negara terdiri dari Belanja KL sebesar Rp121,62 triliun (19,19% dari pagu), Belanja Non K/L sebesar Rp209,46 triliun (15% dari pagu) dan belanja TKD sebesar Rp4,10 triliun (20,69% dari pagu).
Kinerja perpajakan kali ini disampaikan oleh Kepala Bidang Data dan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Jakarta Pusat, Ponti Kurniawan Mawardi. Kinerja Penerimaan Pajak, hingga 31 Maret 2024 tercatat termoderasi sebesar 13,81% dengan capaian Rp273 triliun atau 20,79% dari target.
Kinerja penerimaan pajak didukung dari PPh Non Migas sebesar Rp150,70 triliun (20,7% dari target) yang mengalami penurunan 8,03% (yoy) yang dipengaruhi oleh kontribusi signifikan dari penerimaan PPh Pasal 25 Badan/corporate. Penerimaan PPN sebesar Rp107,69 triliun (21,58% dari target), mengalami penurunan 20,29% (yoy) disebabkan adanya penurunan nilai impor dan kegiatan wajib pajak pada sektor pengolahan dan perdagangan. Penerimaan PPh Migas sebesar Rp.14,47 triliun (18,95% dari target) mengalami penurunan, 17,95% yoy disebabkan oleh moderasi harga komoditas terutama minyak bumi dan gas alam. Pajak Lainnya juga mengalami penurunan. Sedangkan realisasi penerimaan dari PBB sebesar 139,11 miliar (1,25% dari target) mengalami pertumbuhan positif sebesar 945,37% (yoy) disebabkan oleh mulai masuknya pembayaran PBB Migas yang nilainya cukup signifikan di bulan ini.
Kinerja Bea dan Cukai disampaikan oleh Muhammad Hilal Nur Sholihin Kabid Kepabeanan dan Cukai, “Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp4,65 triliun atau 16,82% dari target APBN 2024 dan termoderasi sebesar 17,86%. Berdasarkan rinciannya, penerimaan Bea Masuk sebesar Rp4,44 triliun yang mengalami penuruan 20,37% (yoy) akibat turunnya aktivitas impor“, ujar Hilal.
Penerimaan Bea Keluar meningkat (yoy) sangat signifikan sebesar 975,69% disebabkan oleh adanya kenaikan harga komoditas terutama referensi CPO berada di atas rata-rata. Penerimaan Cukai juga mengalami kenaikan sebesar 19,57% (yoy) atau sebesar Rp95,71 miliar. Hal ini disebabkan karena akibat kenaikan tarif cukai beberapa BKC.
Kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp110,69 triliun atau 46,91% dari target APBN 2024 mengalami peningkatan sebesar 15,57% (yoy). Capaian ini utamanya ditopang oleh komponen penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp25,97 triliun yang mengalami penurunan 40,70% (yoy).
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Timur ikut aktif dalam pelaksanaan Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional DKI Jakarta sebagai bagian dari implementasi Regional Chief Economist (RCE) dan dalam upaya mendukung Implementasi Ekosistem Kehumasan Kemenkeu Satu (EKSIS).
Capaian Kanwil DJP Jakarta Timur sampai dengan akhir Maret 2024 berhasil mencapai penerimaan Bruto sebesar Rp7,914 triliun (23,31%) sedangkan penerimaan Netto sebesar Rp 6,560 triliun (19,23%) dari target APBN setahun sebesar Rp33,956 triliun. Berdasarkan jenis pajaknya terdiri dari Pajak Penghasilan sebesar Rp3,561 triliun atau 19,80% dari target, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah sebesar Rp2,996 triliun atau 18,61% dari target dan Pajak Lainnya Rp2,928 miliar atau 7,74 % dari target.
Penerimaan tersebut ditopang oleh sektor dominan adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda motor dengan realisasi bruto sebesar Rp3,063 triliun dengan kontribusi 38,71%, sektor Industri Pengolahan Rp1,133 triliun dengan konstribusi 14,32 % dan Sektor Kontruksi sebesar Rp 881,615 miliar dengan kontribusi 7,68%.
Ahmad Djamhari sebagai Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para Wajib Pajak dan stakeholder yang telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar serta tak lupa kepada Instansi, Lembaga, Asosiasi dan pihak ketiga lainnya atas dukungan dan kerja sama yang terjalin dalam meningkatkan kepatuhan perpajakan.

- 21 views