Nyoman Ayu Ningsih menyampaikan materi

Bertempat di Convention Hall Grand City Surabaya, Kanwil DJP Jawa Timur II berpartisipasi dalam talkshow pembiayaan yang diikuti oleh sekitar 250 UMKM yang berada di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Jombang, Pasuruan,dan Mojokerto (Kamis, 16/8). Talkshow pembiayaan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur yang bekerja sama dengan TV lokal (JTV) ini mengusung tema Peran Generasi Muda Koperasi dan UMKM Menghadapi fenomena Ekonomi Milenial Menuju Revolusi Industri 4.0.

Talkshow ini dipandu oleh Dr. Suko Widodo (Dosen FISIP Unair) dan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing. Narasumber dari Kanwil DJP Jawa Timur II adalah Nyoman Ayu Ningsih selaku Kepala Bidang P2Humas, Arya Widiyanto dari PT. Amartha Mikro Fintech, dan Irwan Eka Wijaya dari PT. Bank Jatim Surabaya.

Sebagaimana diketahui bahwa Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUKM) memiliki peranan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. “UMKM di Jawa Timur mencapai 6,8 juta,” kata Dian Okta Yoshinta selaku Kepala Bidang Pembiayaan DInas Koperasi dan UMKM dalam sambutan pembuka sebelum talkshow dimulai. Peran UMKM Jawa Timur dalam memberikan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 54,34%.

Sayangnya, jumlah UMKM yang begitu besar tidak sejalan dengan tingkat kepatuhan pembayaran pajak. “Dari 30 juta wajib pajak yang terdaftar secara nasional, terdapat 12 juta yang sudah lapor, dan hanya 1,5 juta yang bayar pajak. Padahal manfaat pajak begitu besar untuk keberlangsungan pembangunan nasional,” ungkap Nyoman Ayu Ningsih. APBN tahun 2018 telah mengamanatkan bahwa target pajak sebesar 1.424Triliun atau 75% dari pendapatan APBN. Pada kesempatan yang sama, Nyoman juga mengajak peran aktif Koperasi dan UMKM untuk berkontribusi terhadap negara melalui pajak mengingat saat ini tarif PPh untuk UMKM turun menjadi 0,5%.

Keberpihakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM sejalan dengan visi “Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak”. Namun, kendala yang dihadapi KUKM saat ini tentu saja adalah akses pembiayaan untuk modal kerja. Bank Jatim sebagai mitra Dinas Koperasi dan UMKM meminta agar para pengusaha tidak ragu dalam mengajukan pinjaman dalam memajukan usahanya. “Kami siap memberikan pinjaman untuk tingkatkan usaha UMKM melalui program loan agreement dan dagulir (Dana Bergulir)” ungkap Irwan Eka Wijaya.  Hadirnya PT. Amartha Mikro sebagai alternatif pembiayaan untuk pengusaha mikro perempuan semakin melengkapi kemudahan akses pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM.

Di akhir acara, Suko Widodo mengajak seluruh Koperasi dan pengusaha UMKM sebagai elemen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara melalui pajak karena bangsa Indonesia membutuhkan dana besar untuk maju dan berkembang. Semakin besar dana APBN maka dana pembiayaan pun akan meningkat dan manfaatnya akan dirasakan kembali oleh KUKM.