Jakarta, 11 Agustus 2025 – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I memulai program inklusi pajak untuk pendidikan menengah atas. Program ini bertujuan untuk mengenalkan pajak dalam materi pembelajaran. Fase inklusi ini dibuka dengan kunjungan ke delapan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Selatan yang berlangsung pada 04 hingga 11 Agustus 2025.
Kedelapan sekolah tersebut dipilih melalui kerja sama antara Kanwil DJP Jakarta Selatan I dan Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Selatan. Sekolah tersebut adalah SMA Garuda Cendikia, SMKS Budi Asih, SMAN 37 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMKS 28 Okt.1928.1, SMAN 55 Jakarta, SMKS Al Falah.
Masruroh, Kepala Sekolah SMKS Al Falah menyampaikan antusiasme dan sambutan baiknya kepada perwakilan dari Kanwil DJP Jakarta Selatan I. “Kami mendukung penuh program ini. Kami akan mengusahakan untuk menyisipkan materi tentang perpajakan ini di setiap mata pelajaran umum yang ada.” ujar Masruroh.
Imam Ruly Wijaya, Penyuluh Pajak Ahli Pertama Kanwil DJP Jakarta Selatan I menyampaikan bahwa inklusi akan dilakukan melalui beberapa tahapan inti, yang pertama adalah pemberian bimbingan teknis bagi tenaga pendidik. Selanjutnya guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang disisipkan materi pajak. Pada tahapan berikutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi.
Imam Ruly juga mencontohkan pelaksanaan inklusi pada pelajaran Bahasa Indonesia. Guru dapat menjalankan inklusi dengan memberikan teks artikel yang membahas isu perpajakan. “Walaupun pembahasan dalam pelajaran tersebut misalnya terkait paragraf deduktif-induktif, siswa akan terpapar informasi mengenai perpajakan dari bahan bacaan tersebut.”
Melalui program inklusi ini, Kanwil DJP Jakarta Selatan I berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan edukasi perpajakan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pajak sebagai salah satu instrumen dalam menopang pembangunan nasional.

- 2 views