
“Produktivitas Bapak Ibu para pegawai pajak jugalah yang membuat sekolah kami dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia bisa tegak berdiri. Anak-anak kami ini tidak butuh dikasihani, tetapi butuh untuk diberi kesempatan,” adalah prakata yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang, Imam Wusono, yang hadir dalam acara tasyakuran ulang tahun ke-11 KPP Madya Semarang di Aula Gedung Keuangan Negara I Semarang (Rabu, 11 /4). Imam hadir bersama para guru dan anak didiknya yang menampilkan sejumlah pertunjukan di hadapan para hadirin.
Di antaranya adalah Rafa, siswa kelas 5 SD penyandang tuna netra sejak lahir ini membawakan salah satu hafalan surat Al-Qur’an dari 2 juz yang telah ia hafalkan. Terdapat pula Kharisma, siswa penyandang tuna grahita pemegang 3 rekor MURI, salah satunya sebagai anak autis yang mampu menghafal lebih dari 250 lagu di usia 10 tahun kala itu yang membawanya diundang ke Istana Kepresidenan. Tim pantomim dari kelas tuna rungu juga meraih prestasi tingkat nasional dan sempat diundang di acara Kick Andy Metro Tv. Siswa-siswi lainnya tidak kalah berprestasi dengan berbagai penghargaan tingkat regional hingga nasional di bidang musik, tari, puisi, dan dongeng.
Penampilan mereka yang penuh percaya diri berhasil memantik haru sekaligus bangga para hadirin. Air mata para hadirin tak kuasa terbendung terlebih saat Vero, siswi tuna netra dengan suara lembutnya menyayikan lagu Bunda dengan penuh penghayatan. Anak-anak berkebutuhan khusus ini berhasil menyuntikkan semangat serta menularkan inspirasi dari kemampuan mereka yang begitu istimewa. Hal ini selaras dengan tajuk acara ulang tahun KPP Madya Semarang kali ini “Kontemplasi menuju Prestasi”. Sebagaimana diungkapkan Kepala KPP Madya Semarang, Nyono Laksito, bahwa perayaan ulang tahun tidak selalu identik dengan hingar bingar tetapi sebagai ajang perenungan, refleksi, dan introspeksi diri untuk bekerja secara optimal demi meraih prestasi dan mencapai target penerimaan pajak yang dibebankan tahun ini.
Acara yang juga dihadiri oleh beberapa Kepala Bidang Kanwil DJP Jawa Tengah I, kepala kantor di lingkungan Gedung Keuangan Negara I Semarang serta seluruh pegawai KPP Madya Semarang ini membawa sebuah pencerahan bahwa sejujurnya tidak ada orang tua yang ingin melahirkan anak dengan berkebutuhan khusus, pun tidak ada anak yang ingin terlahir dengan kondisi khusus. Mereka bukanlah produk Tuhan yang gagal, melainkan hadir untuk mengajarkan kebersyukuran akan kondisi kita saat ini. Jika mereka bisa, maka kita yang notabene sehat dan sempurna secara fisik dan intelejensi harus lebih bisa.
Dimeriahkan dengan bazaar batik handmade hasil karya para siswa, acara ditutup dengan pertukaran cinderamata serta hangatnya para pegawai dan anak-anak yang membaur bersama menyanyikan lagu “Jangan Menyerah”. Semoga kebersamaan dengan iringan doa dan harapan dari anak-anak luar biasa ini, KPP Madya Semarang dapat terus meningkatkan pelayanan prima kepada wajib pajak serta merealisasikan target-target yang telah diamanahkan.
- 114 views