Pagi itu matahari terasa sangat terik. Terlihat bayangan siswa-siswi SMP Labschool Jakarta yang tertutupi tubuh mungil adik-adik TK Labschool Jakarta yang turut menjadi peserta upacara bendera. Mereka berbaris berdampingan dengan kakak tingkat SMP-nya yang terpaut jauh tinggi badannya di lapangan upacara berumput hijau seperti lapangan bola kaki.
Meskipun rutin diselenggarakan setiap hari Senin, upacara yang dilaksanakan tepat 10 November 2025 itu terasa lebih sakral. Upacara di Jalan Pemuda No. 248, Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur itu sekaligus memperingati Hari Pahlawan (Senin, 10/11).
Walau terasa cukup menyengat untuk upacara yang dimulai pukul 06.50 pagi, tubuh mungil bukan berarti daya tahan tubuh yang kerdil. Dengan wajah polos dan menggemaskan, adik-adik imut berhasil mengikuti upacara dari awal hingga akhir.
Amanat dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Bimo Wijayanto, selaku pembina upacara seputar uang negara mungkin terdengar asing di telinga mereka. Namun, kepercayaan untuk menjadi generasi penerus yang membangun bangsa layak diletakkan di pundak mereka.
Momen ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kemenkeu Mengajar 10 yang sudah menjadi agenda tahunan Kementerian Keuangan dalam menyemarakkan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI). Tema kali ini adalah "Mengenal Uang Kita, Membangun Masa Depan". Dirjen Pajak dan jajaran pun turut menjadi bagian dari KM 10.
"Hari ini kita belajar tentang makna gotong royong dalam membangun negara," begitu tutur Bimo saat jadi pembina upacara. Istilah "gotong royong" jelas dikenal baik oleh murid-murid tingkat SMP maupun TK. Gotong royong sudah menjadi budaya bangsa Indonesia yang telah ditanamkan sejak dahulu kala, bahkan sebelum negara Indonesia berdiri.
Upacara kemudian dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh Bimo di Aula SMP Labschool Jakarta. Namun, sesi ini hanya diikuti oleh kakak-kakak SMP. Adik-adik TK sudah membentuk barisan beruntun dengan berpegangan pada pundak teman yang di depan menuju ruang kelas seusai upacara tadi bersama ibu-ibu guru TK yang kesabarannya patut diacungi jempol.
Saat itu, Bimo mulai menyampaikan penjelasan yang lebih advanced seputar uang negara dan pajak. Salah satu bahasannya, sebagian besar uang negara berasal dari pajak. Menariknya, murid-murid itu melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis seputar pengelolaan uang negara dan pajak di negeri tercinta Indonesia.
Kakak-kakak penyuluh dari Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) pun turut memantik suasana ramai di aula. Games berupa kuis tebak-tebakan sudah disiapkan dengan hadiah-hadiah untuk para siswa. Keseruan belum berhenti sampai di situ. Para siswa diminta untuk menuliskan harapan mereka di atas secarik kertas dan melipatnya jadi pesawat kertas.
Di akhir acara, pesawat-pesawat kertas warna-warni itu diterbangkan bersama-sama dengan dipandu oleh Direktur P2Humas, Rosmauli sambil mengucapkan, “Kami siap menjadi generasi hebat Indonesia, jujur, semangat, dan pantang menyerah.” Antusiasme para siswa kala itu sangat terasa dari gaungan kalimat penuh makna itu, modal bangsa untuk meraih masa depan yang gemilang suatu hari kelak.
Yati Suwartini, Kepala SMP Labschool Jakarta, turut menyuarakan bahwa KM 10 mengajarkan untuk bersinergi dalam membangun bangsa.
“Pajak merupakan bentuk kolaborasi untuk membangun bangsa,” ungkapnya saat menutup acara.
Walau singkat, acara KM 10 ini berkesan di hati para siswa.
“Untuk kesan kegiatan Kemenkeu Mengajar kali ini tentunya seru banget, ya. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang pengelolaan uang, ilmu tentang pengelolaan pajak di Indonesia ini. Alhamdulillah, saya juga mendapatkan banyak sekali penerangan karena tadi ada kakak-kakak, teman-teman, dan adik-adik yang bertanya pertanyaan kritis sekali … Mungkin bisa diadakan lagi acara yang seperti ini untuk lingkungan yang lebih luas,” pengakuan dari Quinna Alfisya Bahtiar, Ketua OSIS SMP Labschool Jakarta.
Abigail Stevany Ramothy Ambarita, salah satu siswa, juga mengekspresikan kesan dan harapannya.
“Acara hari ini seru banget, aku happy. Tahun depan lagi,” pungkasnya dengan wajah sumringah saat dikonfirmasi terpisah setelah acara selesai.
| Pewarta: Destiny Wulandari |
| Kontributor Foto: Tim Dokumentasi DJP |
| Editor: Yacob Yahya |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 29 views